Selasa, 01 Maret 2011

Laput: Achmad Farich, ST., M.Pd., Kepala SMK YPM 1 Taman: Sinkronisasi Kurikulum dengan Dunia Usaha/Industri

Beberapa sekolah kejuruan yang menerapkan pola tiga tahun teori plus satu tahun praktek di dunia usaha atau dunia industry merupakan upaya untuk mempersiapkan lulusan SMK ke dunia usaha/industry.
Hanya saja harus diperhatikan secara serius tiga pilar untuk menunjang program tersebut. Pilar pertama, keberhasilan program ini tergantung dari kondisi dunia usaha dan industry (DUDI) yang dijadikan praktek siswa. Bila kondisi HRDnya baik, isntrukturya cakap, sarana prasarananya menunjang maka ketika siswa praktek kerja akan didapatkan hasil yang baik. Bagaimana bisa mendidik siswa praktek dengan baik kalau keadaannya tidak standart? Yang pada gilirannya ini akan bertolak belakang dengan kompetensi siswa yang didapat dibangku sekolah.
Pilar kedua yang bisa menunjang keberhasilan program ini adalah adanya kepedulian DUDI terhadap kemajuan pendidikan siswa di sekolah. Kalau selama ini DUDI itu profit oriented maka harus ada keseimbangannya yakni adanya orientasi pada keberhasilan pendidikan di sekolah. Kalau orientasi pada dunia pendidikan ada maka semangat untuk membantu siswa praktek juga sangat baik.
Pilar ketiga yakni adanya sinkronisasi antara dunia pendidikan dalam hal ini kurikulum dengan DUDI. Kesiapan sekolah dengan memberlakukan/membuat kurikulum dengan baik ini juga menunjang terealisasinya program magang di DUDI. Dengan kata lain antara kurikulum sekolah dengan DUDI harus seiring sejalan. Dipilar ini, keterbukaan dari DUDI juga harus ada, bukan membatasi siswa yang praktek untuk mengetahui ilmu/pengetahuan tentang industry. Terkecuali soal rahasia perusahaan pasti harus dilindungi.
Andai kesemuanya ini belum siap maka pemerintah setidaknya harus lebih memperhatikan sekaligus melengkapi perlengkapan praktek di sekolah. Serta dengan meningkatkan kompetensi di sekolah.
Pihak sekolah juga harus melaksanakan survey pasar artinya kebutuhan pasar harus terpenuhi sehingga kurikulum yang berlangsung akan sejalan. Disamping itu, pihak sekolah harus membekali siswanya dengan kecerdasan moral/spiritual mengingat budaya kerja di DUDI seringkali bertentangan dengan keadaan siswa. (YUS)

Tidak ada komentar: