Sabtu, 30 Oktober 2010

Baca Sumpah Pemuda di Taman


(berita tambahan)
Murid TK Sekolah Harapan Bangsa (SHB) Waru Sidoarjo sedang meninkmati atraksi lumba-lumba di Taman Safari Prigen.

Baca Sumpah Pemuda di Taman






Peringatan Sumpah Pemuda ala TK Sekolah Harapan Bangsa Waru:
Baca Sumpah Pemuda di Taman

Kalau biasanya peringatan hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober dilakukan dengan mengadakan upacara bendera dengan penuh hikmad tapi lain halnya di TK Sekolah Harapan Bangsa.
Selain ada upacara bendera, untuk memperingati hari Sumpah Pemuda ini dilakukan pawai atau karnaval, parade drum band, percakapan bahasa Inggris hingga pembacaan Sumpah Pemuda pada tanggal 30 Oktober lalu.
Upacara bendera dilaksanakan tepat pada tanggal 28 Oktober 2010 dengan petugas upacaranya adalah bapak ibu guru dan muridnya sebagai peserta upacara. Pelaksanaannya di halaman sekolah yang berada dikawasan Perum Kepuh Permai Waru Sidoarjo tepatnya berada di jalan Gunung Agung blok Q 1 – 3.
“Mengingat visi dan misi sekolah ini sama dengan isi sumpah pemuda maka peringatannya juga kami selaraskan. Untuk karnaval atau pawainya semua siswa dari murid play group hingga TK B mengenakan pakaian berbagai adat dan kepercayaan di Indonesia,” ujar Winarsih, S.Pd., selaku Kepala KB/TK Sekolah Harapan Bangsa (SHB) Waru Sidoarjo pada PENA.
Peserta karnaval berjalan menyusuri jalan Gunung Agung menuju taman perum Kepuh Permai. Sepanjang jalan, warga juga dihibur dengan drum band TK SHB, Drum Kid SHB. Dengan iringan lagu kodok ngorek dan kancil mencuri ketimun, peserta karnaval nampak antusias dan riang gembira. Sesampai di taman, diperdengarkan percakapan bahasa Inggris yang dibawakan oleh siswa TK B. Sebelum acara berakhir dibacakan Sumpah Pemuda oleh tiga murid TK B. Diakhir acara ini diadakan makan bersama di sekolah.
Tematis Binatang
Pada tanggal 23 Oktober semua murid TK SHB Waru diajak ke Taman Safari Prigen. Di tempat ini murid diajak melihat langsung tentang berbagai jenis binatang dengan dipandu petugas Taman Safari. “Ditempat ini, anak-anak bukan sekedar jalan-jalan melihat aneka binatang karena setelah kegiatan ini mereka mengisi LKS yang isinya tentang binatang tadi,” tutur Winarsih, S.Pd., pada PENA.
Semua kegiatan ini merupakan agenda rutin TK Sekolah Harapan Bangsa Waru yang ternaungi yayasan Widyatna Dharma. YUS/adv
Caption:
1. Kepala TK Sekolah Harapan Bangsa (SHB) Waru (kerudung putih) foto bersama guru-guru pendidik.
2. Drum Kid TK SHB yang lincah.
3. Peserta karnaval memperingati Hari Sumpah Pemuda.
4. Percakapan bahasa Inggris tentang perbedaan agama.
5. Pembacaan Sumpah Pemuda oleh murid TK B.
6. Murid TK SHB Waru sedang menikmati atraksi lumba-lumba di Taman Safari. (foto-foto:YUS)

Bekali Anggota dengan IT


Komentar
Rohmad, S.Pd., Andalan Kwaran Kecamatan Taman:
Bekali Anggota dengan IT
Keberadaan pramuka di sekolah sungguh sangat memprihatinkan. Selain dipandang sebelah mata juga sangat minim jumlah anggotanya. Dengan kata lain sedikit sekali siswa yang tertarik dan mau masuk mengikuti kegiatan kepramukaan.
Sebagian siswa menganggap kalau ikut pramuka itu ketinggalan jaman, kuno bahkan tidak berguna sama sekali. Padahal kalau kita mau menggali dan mengikuti lebih dalam kegiatan pramuka itu sangat besar dan banyak manfaatnya.
Selain bisa menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan juga bisa membentuk watak dan budi pekerti luhur di kalangan siswa. Hanya saja selama ini cara penyampaian materi tentang kepramukaan yang masih jauh dari ideal. Artinya, system pendidikan pramuka yang kurang menarik, menyenangkan, kurang menantang, belum terarah dan teratur. Hal inilah yang menjadi tantangan besar kalangan Pembina pramuka di sekolah.
Kalau selama ini yang diajarkan dalam kepramukaan adalah tepuk tangan, menyanyi dan tali temali, sudah saatnya mereka memberikan bekal pada anggota pramuka tentang IT serta iptek. Tidak bisa dipungkiri IT saat ini menguasai hampir semua sisi kehidupan kita. Kemajuan teknologi HP dan internet sudah menjadi kebutuhan hidup kita.
Sudah sepatutnya anggota pramuka juga harus menguasi IT dan iptek setidaknya bisa mengetahui perkembangan gerakan pramuka di daerah atau Negara lain. Dan ini bisa dijadikan ajang tukar pengalaman dan informasi.
Disamping itu, dengan menguasai IT maka anggota pramuka akan terbuka wawasannya, bertambah pengetahuannya sehingga secara tidak langsung dia sudah menempatkan diri sebagai diri yang berpotensi.
Bila perlu setiap kegiatan kepramukaan itu dipublikasikan di internet agar semua masyarakat mengetahui dinamika gerakan pramuka. Serta masyarakat bisa memberikan komentar dan masukan untuk kemajuan dan perkembangan gerakan pramuka.
Dengan kemajuan IT, anggota pramuka juga bisa mengetahui pengetahuan lainnya yang akan bisa menunjang kemajuan kegiatan pramukanya. Misalnya tentang dunia pengobatan, makanan minuman, survival hingga pengetahuan tentang memperbaiki berbagai peralatan.
Kalaupun mungkin, kegiatan pramuka di sekolah itu harus diwajibkan pada setiap siswa. Bukan di sunnahkan, artinya setiap siswa harus dan wajib mengikuti kegiatan kepramukaan. Hal ini harus diimbangi dengan materi atau bahan ajar tentang kepramukaan yang menyenangkan dan tidak membosankan. Inilah sebenarnya tantangan bagi Pembina pramuka serta pihak-pihak yang merasa memiliki pramuka sebagai wadah untuk membentuk watak dan budi pekerti siswa. YUS

Maju Makmur Bersama Disain Grafis



Bosan jadi karyawan, mungkin ini pernyataan yang tepat bagi M. Mujib. Selama kurang lebih enam tahun bergelut didunia jurnalistik, M.Mujib yang saat itu berprofesi sebagai tenaga disain/lay out disebuah perusahaan pers di Surabaya, dengan penghasilan yang pas-pasan akhirnya bangkit untuk merubah nasib.
Dengan bekal kepercayaan dan dana sebesar Rp 3 juta dari seorang pengusaha percetakan, Habib Hasbullah, M.Mujib membuka usaha disain grafis. Mengapa memilih usaha jenis ini? “Selain pengalaman di bidang lay out tabloid juga seringnya saya mengerjakan disain majalah sekolah. Dari sinilah muncul ide saya untuk membuka usaha disain grafis,” tutur alumni IAIN Sunan Ampel Surabaya ini kepada PENA.
Disamping dana Rp. 3 juta juga seperangkat computer sebagai modal awal Mujib untuk memulai usaha disain grafisnya sejak Desember 2007 lalu. Bukan usaha namanya kalau tanpa pesaing, begitu juga yang dialami Mujib. “Pesaing saya merupakan pemain lama di bidang disain dan dilengkapi dengan sarana yang serba canggih sedangkan saya saat itu hanya berbekal seperangkat computer tapi saya percaya bahwa Alloh itu maha adil dan membagi rejeki kepada semua umatnya. Saya bertekad untuk menjadi pesaing terberat mereka,” tutur Mujib yang memberi nama usahanya ini M2 Print.
Sebagai langkah awal yang dilakukan Mujib bersama dua orang rekan kerjanya yakni menghubungi teman-teman wartawannya bila akan cetak medianya melalui M2 Print ini. “Alhamdulillah, cara ini tergolong efektif dari gethok tular teman-teman wartawan bisa membuahkan order disain yang melimpah ruah, mulai dari disain tabloid hingga kartu nama, bahkan kartu undangan pesta pernikahanpun saya terima,” lanjut pria asal Pati ini.
Memasuki bulan ke tiga, M2 Print mempunyai karyawan sebanyak empat orang dan bidang usahanya bukan hanya disain grafis melainkan berkembang ada advertising, percetakaan, photo video, wedding dan service HP. “Pada dasarnya saya membuka unit usaha baru karena melihat permintaan pasar dan dari permintaan inilah saya memberanikan diri untuk membuka unit usaha baru. Khusus untuk service HP saya meluangkan waktu khusus untuk kursus mengenai software dan hardware beberapa merek HP,” urai pria murah senyum ini sembari menyebut beberapa merek HP ternama.
Terima Anak PKL
Setelah berjalan sekitar tiga tahun aset M2 Print yang semula hanya seperangkat computer kini sudah bertambah menjadi tiga unit computer, video kamera, kamera digital DSLR Nikon serta sebuah mesin cetak seharga Rp. 95 juta. “Untuk mesin cetak ini, kami masih kredit dan ini merupakan modal tambahan yang sangat berharga bagi kami,” ujar Mujib.
Sesuai dengan namanya, M2 Print atau Maju Makmur Printing, sang pendirinya berharap usaha ini terus maju dan berkembang seiring dengan kemajuan jaman dan mengikuti kemauan konsumen. Tak salah kalau tahun 2009, M2 print menambah unit usahanya dengan pembuatan kaos dan konveksi.
Musim kampanye adalah waktu yang sangat menguntungkan bagi usaha ini. Betapa tidak, ribuan kaos, topi, bendera hingga spanduk dari caleg maupun calon kepala daerah memesan disini. “Memang tidak semua caleg itu jujur artinya mereka membayar kontan setelah pesanannya selesai tapi ada juga yang agak mbulet, tapi biarlah semua akan ada balasannya,” kata aktifis Sarbumusi ini.
Tanpa terasa unit usaha M2 Print berkembang luas, spesialis pembuatan aneka bentuk dan ukuran pin serta id card juga dirambahnya. Sehingga hal ini membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak dan Mujib menambah jumlah karyawannya sebanyak enam orang. “Dua orang masih duduk dibangku SMK, tiga orang sedang menyelesaikan kuliah,” jelas Mujib.
Bahkan saking banyaknya order, Mujib memutuskan untuk menerima anak PKL dari berbagai jurusan baik SMK maupun dari lembaga kursus. Tak heran bila di studionya yang berukuran 5 x 5 meter terasa penuh sesak segala jenis peralatan dan personil M2 Print.
“Terus terang kami belum bisa memberi honor yang besar tapi kalau ilmu akan kami berikan semua dan kami berharap anak-anak yang pernah PKL disini bisa berwiraswasta dengan kelebihan potensi yang dimilikinya. Tidak harus kerja ikut orang sebisanya membuka lapangan kerja untuk dirinya sendiri,” pesan Mujib.
Motto yang diterapkan pada seluruh kru M2 Print adalah memberikan yang terbaik pada konsumen. “Senyum puas konsumen adalah kebahagiaan kami dan kami pun memberikan yang terbaik bagi konsumen,” promosi Mujib tentang pelayanan M2 Print. YUS
Caption:
1. M. Mujib sang pendiri M2 Print
2. M. Mujib tatkala melayani konsumen di studionya yang berada dikawasan Sedati. (foto:YUS)