Kamis, 23 Juni 2011

PROSES INFORMASI

Salah satu teori yang berasal dari psikolog kognitif adalah teori pemrosesan informasi yang dikemukakan oleh Robert M. Gagne. Menurut teori ini belajar dipandang sebagai proses pengolahan informasi dalam otak manusia. Sedangkan pengolahan informasi dalam otak manusia sendiri dapat dijelaskan secara berurutan sebagai berikut:
a) Reseptor (alat indera) : menerima rangsangan dari lingkungan dan mengubahnya menjadi rangsaangan neural, memberikan symbol informasi yang diterimanya dan kemudian diteruskan ke Sensory register.
b) Sensory register (penampungan kesan-kesan sensoris) : yang terdapat pada syaraf pusat, fungsinya menampung kesan-kesan sensoris dan mengadakan seleksi sehingga terbentuk suatu kebulatan perceptual. Informasi yang masuk sebagian masuk ke dalam memori jangka pendek dan sebagian hilang dalam system.
c) Short term memory (memory jangka pendek) : menampung hasil pengolahan perceptual dan menyimpannya. Informasi tertentu disimpan untuk menentukan maknanya. Memori jangka pendek dikenal juga dengan informasi memori kerja, kapasitasnya sangat terbatas, waktu penyimpananya juga pendek. Informasi dalam memori ini dapat di transformasi dalam bentuk kode-kode dan selanjutnya diteruskan ke memori jangka panjang.
d) Long Term memory (memori jangka panjang) : menampung hasil pengolahan yang ada di memori jangka pendek. Informasi yang disimpan dalam jangka panjang, bertahan lama, dan siap untuk dipakai kapan saja.
e) Response generator (pencipta respon) : menampung informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang dan mengubahnya menjadi reaksi jawaban.
Sebagai ringkasan dari proses informasi adalah : Stimulus yang masuk  persepsi  pengkodean informasi  merecall informasi dari memori  pembentukan konsep  keputusan  memproduksi suatu bahasa.
Sebagai contoh : ketika ada pertanyaan,”Dimana letak Tunjungan Plaza?” Kita dengan mudahnya menjawab,”Di jalan Tunjungan, sesudah jalan Basuki Rahmad dan sebelum jalan Embong Malang.”