Minggu, 30 Agustus 2009

Beberapa Hari Besar Nasional Indonesia

Bulan Januari
01 Januari - Tahun Baru Masehi
01 Januari - Hari Perdamaian Dunia
05 Januari - HUT Korps Wanita Angkatan Laut
10 Januari - Hari Tritura
10 Januari - Hari Lingkungan Hidup Indonesia
15 Januari - Hari Peristiwa Laut atau Samudera
25 Januari - Hari Gizi
25 Januari - Hari Kusta Internasional
Bulan Februari
02 Februari - Hari Lahan Basah Sedunia (konvensi Ramsar)
09 Februari - Hari Pers Nasional
13 Februari - Hari Farmasi
Bulan Maret
01 Maret - Hari Kehakiman Indonesia
06 Maret - Hari Kostrad
06 Maret - Hari Konvensi CITES (perdagangan satwa liar)
08 Maret - Hari Wanita Internasional
09 Maret - Hari Wanita Indonesia
10 Maret - Hut PARFI
11 Maret - Hari Surat Perintah 11 Maret (Supersemar)
18 Maret - Hari Arsitektur Indonesia
20 Maret - Hari Kehutanan Dunia
22 Maret - Hari Air Internasional
23 Maret - Hari Metereologi Sedunia
24 Maret - Hari Peringatan Bandung Lautan Api
30 Maret - Hari Film Indonesia
Bulan April
01 April - HUT Bank Dunia
06 April - Hari Nelayan Indonesia
07 April - Hari Kesehatan Indonesia
09 April - Hari Penerbangan Nasional
19 April - Hari HANSIP
21 April - Hari Kartini
22 April - Hari Bumi / Earth Day / KTT Bumi
24 April - Hari Angkutan Nasional
27 April - Hari Lembaga Pemasyarakatan Indonesia
Bulan Mei
01 Mei - Hari Buruh Internasional
01 Mei - Hari Peringatan Pernbebasan Irian Barat
02 Mei - Hari Pendidikan Nasional
03 Mei - Hari Surya
05 Mei - Hari Lembaga Sosial Desa
08 Mei - Hari Palang Merah Internasional
11 Mei - Hari POM TNI
17 Mei - Hari Buku Nasional
20 Mei - Hari Kebangkitan Nasional
Bulan Juni
01 Juni - Hari Lahirnya Pancasila
03 Juni - Hari Pasar & Modal Indonesia
05 Juni - Hari Lingkungan Hidup Sedunia
21 Juni - Hari Krida Pertanian
22 Juni - HUT Kota Jakarta
23 Juni - Hari Konvensi Bonn
24 Juni - Hari Bidan Indonesia
29 Juni - Hari keluarga Nasional
Bulan Juli
01 Juli - Hari Bhayangkara
01 Juli - Hari Anak-anak Indonesia
05 Juli - Hari Bank Indonesia
09 Juli - Hari Peluncuran Satelit Palapa
12 Juli - Hari Koperasi Indonesia
22 Juli - Hari Kejaksaan
23 Juli - Hari Anak Nasional
Bulan Agustus
08 Agustus - Hari ASEAN
10 Agustus - Hari Veteran Nasional
14 Agustus - Hari Pramuka
17 Agustus - Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
18 Agustus - Hari Konstitusi Indonesia
19 Agustus - Hari Departemen Luar Negeri
21 Agustus - Hari Maritim Nasional
24 Agustus - HUT TVRI
Bulan September
01 September - Hari POLWAN
04 September - Hari Pelanggan Nasional (mulai 2003)
08 September - Hari Aksara
08 September - Hari Pamong Praja
09 September - Hari Olahraga Nasional
11 September - Hari Radio Republik Indonesia
17 September - Hari Perhubungan Nasional
24 September - Hari Agraria Nasional / Hari Tani
27 September - Hari ParPostel
28 September - Hari Kereta Api
29 September - Hari Sarjana
30 September - Hari Pemberontakan PKI
Bulan Oktober
01 Oktober - Hari Kesaktian Pancasila
05 Oktober - HUT Tentara Nasional Indonesia
09 Oktober - Hari Surat Menyurat Internasional
14 Oktober - Hari Pangan Sedunia
15 Oktober - Hari Hak Asasi Binatang
16 Oktober - Hari Parlemen RI
24 Oktober - HUT PBB
24 Oktober - Hari Dokter Indonesia
27 Oktober - Hari Penerbangan Nasional
28 Oktober - Hari Sumpah Pemuda
30 Oktober - Hari Keuangan
Bulan November
03 November - Hari Kerohanian
10 November - Hari Pahlawan
12 November - Hari Kesehatan Nasional
14 November - Hari BRIMOB
16 November - Hari Konferensi Warisan Dunia
21 November - Hari Pohon
25 November - Hari Guru / HUT PGRI
Bulan Desember
01 Desember - Hari AIDS sedunia
02 Desember - Hari Konvensi Ikan Paus
03 Desember - Hari Penderita Cacat
04 Desember - Hari Artileri
09 Desember - Hari Armada RI
10 Desember - Hari HAM
12 Desember - Hari Transmigrasi
15 Desember - Hari Infantri
15 Desember - Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional
19 Desember - HUT Tentara Nasional Indonesia
20 Desember - Hari Sosial
22 Desember - Hari Ibu
22 Desember - Hari Sosial
22 Desember - Hari Korps Wanita Angkatan Darat
25 Desember - Hari Natal
29 Desember - Hari Keanekaragaman Hayati

Bagaimana Mengenali Bakat Diri ?

Setiap orang adalah individu yang unik. Setiap orang juga bertanggung jawab atas dirinya sendiri untuk menemukan misi hidupnya masing-masing. Agar kita bisa berkontribusi maksimal, tentunya akan sangat baik bila kita bekerja di bidang yang paling sesuai dengan keunikan kita. Ibaratnya bisa menjadi ikan dalam air, atau burung di udara.
Mengenali bakat merupakan hal yang gampang-gampang susah. Kenalkah Anda dengan JK Rowling? Itu loh, penulis Harry Potter yang buku terakhirnya terjual 8.9 juta hanya dalam waktu semalam di Amerika dan Inggris saja. Semula dia kerja sebagai pelayan toko. Hidupnya susah karena pendapatan yang pas-pasan. Tak disangka dia ternyata berbakat mendongeng. Setiap malam dia mendongeng kepada anaknya, yang kemudian oleh anaknya diceritakan kembali kepada teman-temannya. Tak disangka, dari sanalah muncul motivasi menulis buku fiksi Harry Potter yang ternyata sukses luar biasa di pasaran.
Bagaimana kita bisa mengenali bakat kita sendiri?
Berikut ini empat hal yang bisa dijadikan dugaan awal terhadap apa bakat kita, yaitu : reaksi spontan, tanda masa kecil, cepat belajar, dan kepuasan.
Reaksi spontan
Langkah pertama mengenali bakat adalah memperhatikan reaksi spontan kita terhadap situasi yang muncul. MIsalnya Anda sedang berjalan-jalan di keramaian. Tiba-tiba ada teriakan keras, “Copeet…!” Apa reaksi Anda? Lari mengejar copet? Menghibur korban? Berdiri mematung menganalisa situasi? Bertanya-tanya ke beberapa orang, membuat konfirmasi atas kejadian sebenarnya? Semua itu adalah pilihan yang mungkin diambil. Manakah pilihan spontan Anda? Kalau Anda langsung bertindak, berarti Anda orang yang praktis dan desisif (membuat keputusan cepat). Pada satu situasi yang mendesak bakat mental seperti ini sangat berguna, karena Anda segera bertindak. Pada situasi yang lain, bakat ini justru merugikan, misalnya karena tidak melakukan konfirmasi maka bisa terjebak pada kesalahan penilaian. Bukankah bisa saja yang teriak “copeet..” itu ternyata adalah temannya si copet yang mengalihkan perhatian? Bisa saja ada orang lain yang kemudian menjadi salah sasaran Anda gebukin padahal dialah korban copet yang sesungguhnya.
Yang penting adalah, mengenali reaksi spontan kita. Apakah kita orang praktis? Apakah kita orang analitis? Apakah kita orang yang waspada (sehingga melakukan konfirmasi lebih dahulu)?
Contoh lain, misalnya Anda diajak datang ke sebuah pesta. Apakah Anda akan langsung berbaur dan mengobrol dengan orang lain, bahkan dengan orang yang baru Anda kenal? Ataukah Anda mengambil segelas minuman, lalu berdiri di pojok mengamati orang-orang lain? Atau Anda sibuk dengan ponsel Anda sendiri kirim-kirim SMS ke orang lain dan tidak peduli dengan pesta? Hal ini menunjukkan apakah pribadi Anda introvert (cenderung ke dalam) atau extrovert (cenderung ke luar).
Semua reaksi spontan Anda menunjukkan bakat mental yang sering disebut kepribadian.
Tanda masa kecil
Tanda masa kecil (yearnings) menunjukkan apa bakat natural Anda. Von Neumann, lahir di Hungaria tahun 1903, adalah perumus dasar-dasar komputer. Pada usia 6 tahun telah mampu menghitung pembagian 8 angka hanya di kepala. Pada usia 8 tahun dia sudah belajar kalkulus. Dia juga punya ingatan fotografik, cukup membaca sekilas buku telepon, dia bisa mengingatnya kembali dengan persis. Von Neumann menjadi peletak dasar-dasar komputer. Dia juga arsitek yang merancang bom atom Fat man, yang dijatuhkan di Nagasaki oleh tentara sekutu.
Anna Mary Robertson Moses lahir di pertanian dekat New York. Sejak kecil dia senang mencampur warna, dan membuat sketsa indah dari berbagai buah-buahan. Namun kehidupan pertanian membuatnya tak lagi melukis hingga 40 tahun lamanya. Pada usia 78 tahun barulah dia memiliki waktunya untuk melukis. Selama 23 tahun kemudian hingga saat kematiannya, Moses melukis ribuan karya, dan kemudian terkenal sebagai artis lukis Grandma Moses.
Apa ciri bakat kita saat masa kecil? Pada bidang apa karya Anda masa kecil diakui oleh lingkungan?
Cepat belajar
Cepat belajar (rapid learning/ fast learning) merupakan tanda bahwa Anda berbakat pada bidang tersebut. Terkadang kita sendiri tidak tahu, sampai suatu ketika mendapat kesempatan mempelajari hal baru, dan… blam! rasanya begitu mudah menguasainya.
Henri Matisse tidak pernah menyentuh kuas hingga usia 21 tahun. Pekerjaan sehari-hari adalah klerk seorang pengacara. Sampai suatu ketika dia sakit flu berat, sehingga harus istirahat di tempat tidur. Ibunya berusaha mencarikan kegiatan pengisi waktu. Saat itulah ibunya memberikan seperangkat kuas dan cat. Empat tahun berikutnya dia diterima sebagai mahasiswa berbakat di sekolah seni Paris.
JK Rowling, penulis Harry Potter, juga tidak menyadari punya bakat mendongeng hingga teman-teman anaknya menyatakan begitu menariknya kisah Harry Potter. Kini dia wanita kedua terkaya di Inggris, kalah hanya oleh Ratu Elizabeth.
Jim Clark, seorang dosen yang jenius namun hidupnya kacau balau hingga 2 kali perkawinannya hancur. Lulus SMA dia melamar sebagai tentara Navy. Prestasinya sebagai kelasi begitu buruk sehingga sering dibilang bodoh oleh para atasannya. Sampai suatu ketika salah seorang instrukturnya bilang sebaiknya dia kuliah saja, karena tampaknya dia punya bakat matematika. Dan benar, dia meraih PhD di Computer Science! Setelah itu dia menjadi dosen. namun kebiasaan buruknya yang sering mengabaikan keluarga membuatnya bercerai. Tahun 1978 dia juga dipecat dari New York Institute of technology karena membangkang. Tak dijelaskan bagaimana, dia bergabung ke Stanford University. Pada usia 38 tahun, Clark yang menderita depresi berat, tiba-tiba menemukan pencerahan. Ternyata kehidupan kacaunya itu dikarenakan dia terlalu kreatif sehingga selalu mencari hal baru. Clark terlalu banyak ide. Sejak itu dia mendirikan perusahaan bernilai milyaran dolar, mulai dari Silicon Graphic Inc. (SGI), Netscape (pembuat browser internet), hingga Healtheon (perusahaan medical di internet) yang semuanya sukses besar jual saham dalam IPO. Bakat Jim Clark adalah ide dan visinya.
Tentunya Anda juga ingat dengan Kolonel Sanders. Dia memulai bisnis ayam goreng di usia 66 tahun. Ternyata bisnis restoran adalah hal yang menarik dan mudah dia pelajari.
Kalau ada bidang yang Anda begitu cepat menguasainya, mungkin di situlah bakat Anda.
Kepuasan
Ciri-ciri kita berada di jalur yang benar adalah kalau kita merasa puas dengan apa yang kita lakukan. Orang-orang yang sukses di berbagai bidang menunjukkan kepuasan terhadap pekerjaan mereka, baik pekerjaan itu menghasilkan banyak uang maupun tidak. Kalau Anda senang melihat orang lain tumbuh karena bimbingan kita, maka Anda berbakat menajdi pembina/pendidik. Kalau Anda puas dengan menciptakan hal baru, yang unik dan beda, mungkin Anda berbakat menjadi kreator. Kalau Anda puas bisa traveling ke berbagai penjuru dunia, mungkin Anda berbakat menjadi explorer, seperti Marco Polo dan Ibnu Batutah.
Seringkali yang membuat puas bukanlah sesuatu yang tampak secara fisik. Anda mungkin dosen, yang kadang suka kadang tidak dengan pekerjaan Anda. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata Anda malas mengajar, tapi selalu tertarik dengan berita-berita riset terbaru. Jadi sebenarnya bakat Anda ada di riset, jadi bisa berada dimana saja, misalnya bergabung dengan grup riset di perusahaan besar. Seingat saya, Bondan Winarno adalah seorang pegawai maskapai penerbangan (atau di sekitar itu) yang melakukan banyak perjalanan ke luar negeri. Namun dia lebih dikenal sebagai kolumnis di majalah, yang menceritakan banyak pengalamannya saat pergi ke berbagai negara. Ternyata hobi dia yang lain adalah makanan (kuliner), bukan sebagai pembuat tapi sebagai penikmat makanan. Sekarang dia mengasuh rubrik kuliner di salah satu stasiun TV. Mungkin dia memang berbakat menjadi seorang explorer.
Apa saja yang membuat Anda puas?
Apapun kondisi dan pekerjaan Anda sekarang, tidak ada salahnya untuk terus mencari bakat terbaik kita. Kadang memang kita sendiri, entah kenapa, tidak peka dengan panggilan bakat kita. Tugas kita menemukannya, sampai kapanpun itu akan ditemukan. Seperti kata bijak dari timur, ” Setiap diri kita ini mempunyai misi, tugas kita adalah menemukan dan menjalaninya.” dari berbagai sumber dengan penyesuaian sana-sini

Intip Kebiasaan Warga Waru Jelang Ramadhan


Marhaban ya Ramadhan! Insyaalloh pertengahan bulan ini sudah memasuki bulan Ramadhan, sekitar tanggal 22 Agustus. Ramadhan, bulan yang dinanti umat Islam mengingat bulan ini Alloh menurunkan limpahan rahmad tak terhingga banyaknya. Bulan penuh ampunan, bulan seribu bulan dan masih banyak sebutan bagi bulan puasa ini. Hingga umat Islam berlomba ibadah dengan berbagai cara dalam mengisi serta mensyukuri tibanya bulan Ramadhan. Bagaimana kebiasaan umat Islam di Waru menjelang dan saat bulan Ramadhan? Berikut ulasannya.
1. Kerja Bakti di Mushollah & Masjid
Seminggu sebelum Ramadhan tiba, warga beramai-ramai kerja bakti di mushollah, langgar ataupun di masjid-masjid. Memperbarui cat tembok, pagar hingga mencuci karpet dilakukan bersama-sama. Mengingat sebulan penuh tempat ini akan dipakai untuk ibadah sholat tarwih. Walau setiap harinya dipakai jamaah tapi khusus Ramadhan yang suci harus ada perbedaan.
2. Megengan
Menjelang datangnya Ramadhan, warga bersyukur dengan memberikan kue ke tetangga dan sanak saudara. Saling mengantar kue. Kue apem dan pisang, dua makanan ini seolah wajib ada saat megengan selain aneka kue lainnya. Falsafah dari kue apem dan pisang sebagai wujud bakti anak ke kedua orang tua, bukan pada bentuk fisiknya melainkan doa yang dipanjatkan ini yang utama.
3. Ziarah Makam Leluhur
Sehari sebelum Ramadhan, kebiasaan warga selalu ziarah ke makam leluhur. Nyekar sambil memanjatkan doa di makam orang tua atau leluhur yang sudah mendahului menghadap Alloh SWT. Inilah momen temu kangen/reuni bagi yang berada diperantauan untuk berkumpul di keluarga besarnya.
4. Mandi Keramas
Kebiasaan lainnya, mandi keramas dilakukan warga sehari sebelum Ramadhan tiba. Falsafahnya, ketika masuk bulan Ramadhan dan menjalankan ibadah wajib puasa, umat Islam sudah dalam keadaan suci bersih dari najis. Biasanya anak-anak mandi keramas di mushollah atau masjid saat mereka membantu bersih-bersih, mengepel lantai misalnya.
Seje deso mawa cara! Ini kebiasaan umat Islam di kota Waru yang kesemuanya dilakukan guna menghormati sekaligus menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan, semoga Alloh SWT menerima ibadah kita, Amin. Marhaban ya Ramadhan.

Burung Gereja Indikator Lingkungan Bersih?


Pernahkah Anda memperhatikan keberadaan burung gereja di sekitar lingkungan Anda? Burung satu keluarga dengan burung pipit ini begitu lincah dan aktif terbang, melompat kesana kemari mencari biji-bijian untuk dimakan.
Setiap saatkah Anda bisa melihatnya? Di beberapa tempat di kecamatan Waru ini kita bisa melihatnya setiap saat. Tapi di sebagian tempat lainnya, burung ini bisa dijumpai hanya waktu-waktu tertentu, pagi dan sore hari.
Menurut observasi awal kelompok penyayang binatang Fauna Alam Nusantara (FAN) Sidoarjo, dikawasan Kedungrejo, Wedoro, Deltasari dan Tambaksumur Waru, burung gereja bisa ditemui pada waktu pagi dan sore hari. Diluar waktu itu, mereka jarang atau bahkan tidak pernah ditemui.
Perkiraan awal FAN, ketiadaan burung gereja pada saat-saat tertentu dikarenakan kondisi udara yang sangat kotor tercemar oleh berbagai polutan baik dari asap pabrik dan atau asap kendaraan bermotor. Pagi tak lebih dari pukul 06.00 dan sore hari sekitar pukul 17.30, burung gereja mudah dijumpai.
Dimungkinkan, ada hubungan antara kondisi udara dengan keberadaan burung gereja. Tentu observasi awal ini masih banyak kekurangan sehingga membutuhkan observasi lanjutan, baik dari FAN ataupun pihak yang peduli dengan lingkungan.

Selasa, 25 Agustus 2009

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

Salah satu elemen penting yang ada dilingkup sistem pendidikan sekolah adalah keberadaan layanan Bimbingan dan konseling. Bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan ataupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir, melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Kegiatan ini harus mampu memberikan hal-hal positif kepada peserta didik, membantu meringankan beban, menemukan alternatif pemecahan masalah, mendorong semangat dan memberikan penguatan serta ketenangan kepada peserta didik secara tepat. Maka pelayanan bimbingannya menyentuh ranah afektif yaitu membantu peserta didik untuk mengembangkan potensi, tanggung jawab, hubungan interpersonal, motivasi, komitmen, daya juang serta pengembangan karir. Profesi bimbingan konseling merupakan keahlian pelayanan yang bersifat psikopedagogis dalam bingkai budaya artinya bahwa pelayanan yang diberikan harus mengacu pada upaya pendidikan dengan memperhatikan aspek psikologis dan unsur budaya yang menyertainya. Tentu saja aspek budaya disesuaikan dengan kondisi daerah sekolah tersebut. Kebiasaan yang terjadi pada sekolah-sekolah di daerah tidak bisa dibuat pola yang sama dengan sekolah yang ada di kota. Misalnya dari sisi kebiasaan, sopan santun, ataupun kemampuannya.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maupun Undang-undang tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa guru bimbingan dan konseling ini disebut sebagai konselor pendidikan.
Tugas konselor mencakup beberapa layanan antara lain layanan orientasi (pengenalan lingkungan sekolah yang baru), layanan informasi (berbagai informasi untuk menambah wawasan dalam merencanakan masa depan), layanan penempatan (membantu siswa menyalurkan bakat, minat atau kelanjutan studi yang dipilih melalui hasil belajar serta hasil psikotes sebagai bahan pertimbangan), layanan pembelajaran (membantu siswa mengembangkan diri kerkaitan dengan sikap dan kebiasaan belajar, materi belajar yang cocok dengan kemampuannya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, layanan konseling individu/kelompok (membantu mengatasi masalah baik yang disadari maupun tidak disadari oleh siswa secara individu atau kelompok) serta layanan bimbingan kelompok. Namun paradigma yang berkembang saat ini terhadap peran petugas bimbingan konseling masih dianggap sebagai momok oleh kebanyakan siswa, karena citra dan peran konselor sekolah itu sendiri menampakkan sebutan tersebut. Konselor hanya berperan sebagai pemberi sangsi, menunggu bola dengan duduk manis menanti siswa yang ingin mendapatkan layanan konseling dan baru mengambil tindakan ketika masalah muncul. Sebenarnya konselor sekolah tidak menjadi bagian dari ketertiban sekolah. Sehingga sebutan konselor sebagai polisi sekolah tidak akan terjadi lagi.
Sebutan ini terkait dengan keterlibatan konselor dalam bidang ketertiban, hal itu terjadi karena pelanggaran yang dilakukan siswa akan mendapat sangsi yang mungkin sifatnya fisik, sementara konselor menangani masalah yang sifatnya psikis. Kesulitan untuk membedakan peran ini yang mempertegas sebutan tersebut. Kalaupun konselor harus bertindak secara tegas untuk menangani pelanggaran yang dilakukan siswa maka hendaknya menggunakan pendekatan yang membuat siswa tetap merasa diakui sebagai pribadi yang berharga, dengan demikian siswa akan dengan rela menjalani risiko dari pelanggaran yang dibuat tanpa merasa terpaksa. Konselor memerlukan kepekaan dalam melakukan peran dan tugasnya, ada kelakar yang mengatakan kalau konselor itu harus punya indra keenam yang digunakan untuk menangkap permasalahan yang dihadapi siswa. Misalnya hanya dengan mendengarkan rekan guru bercerita tentang seorang siswa pada saat mengikuti pelajaran maka sudah menjadi data yang bisa ditindaklanjuti dengan melengkapi data-data dari sumber lain. Konselor sekolah juga memberikan pelayanan bimbingan dan konseling dalam memfasilitasi pengembangan diri siswa sesuai bakat, minat serta mempertimbangkan tahapan tugas perkembangannya.
Apabila implementasi pelayanan konseling berjalan secara benar di sekolah, maka harapan terhadap peningkatan hasil belajar siswa tentu dapat terwujud. Pengoptimalan kinerja konselor sekolah diharapkan dapat mengembalikan peran konselor dari hanya sekedar sebagai polisi sekolah yang menangani siswa bermasalah kepada fitrahnya yakni mendampingi dan membimbing siswa untuk meraih impian suksesnya. Tentu saja ini semua harus didukung berbagai komponen yang ada di sekolah agar tercipta pelayanan bimbingan dan konseling yang kondusif.