Sabtu, 09 November 2013

HAUL SESEPUH DESA TAMBAKSUMUR 2013

Bunga Kamboja di areal makam mbah Zaenal Abidin Tambaksumur menjadi saksi acara ziarah makam sesepuh desa Tambaksumur Waru Sidoarjo. Acara Haul ini juga diisi dengan kegiatan khotmil quran, khitanan massal, pawai TPQ, tahlil Akbar dan pengajian KH Mas Subadar dari Pasuruan.
 

Senin, 28 Januari 2013

Drs. Amiruddin, M.Pd.I, Andalan Cabang Sidoarjo: Upgrade Skill Pembina Pramuka

Drs. Amiruddin, M.Pd.I


Kegiatan pramuka yang selama ini diajarkan di sekolah-sekolah ke anak didiknya seolah hanya berlatih tepuk tangan, menyanyi dan tali temali. Anggapan yang demikian ini kerap mengakibatkan penolakan orang tua siswa bila anaknya minta ijin mengikuti kegiatan kepramukaan.
Dengan berbagai macam dalih, orang tua seringkali melarang anaknya untuk ikut aktif  berlatih pramuka karena mengikuti kegiatan pramuka tiada guna manfaatnya. Secara fakta, ada sebagian Pembina pramuka yang hanya sekedar mengajarkan ke adik-adik bimbingannya menyanyi, tepuk tangan dan tali temali. Materi kegiatan yang monoton dan tidak mengikuti perkembangan jaman atau tidak up to date inilah yang menjadikan kegiatan pramuka perlahan-lahan mulai ditinggal peminatnya.
Banyak faktor yang melatarbelakangi tapi ada satu hal yang patut dicermati dan diberi perhatian khusus yakni kemampuan Pembina yang langsung berhadapan dengan siswa atau adik-adiknya. Selama ini, pramuka yang aktif berlatih hingga tingkat penggalang atau penegak, seringkali menjadi Pembina bagi adik-adiknya di tingkat siaga.
Materi yang diberikan ke adik-adik siaga adalah materi yang selama ini mereka terima dari pembinanya bukan dari pelatihan atau kursus mahir. Karena merasa diri mampu untuk menularkan pengetahuannya maka mereka berani memberikan pembinaan pramuka di tingkat siaga.
Keadaan ini ditunjang oleh ketidakpedulian Kamabigus atau Kepala Sekolah yang bersangkutan terhadap keberadaan kegiatan pramuka di sekolah yang dipimpinnya. Dan yang terjadi, pembina pramuka ini diangkat tidak dari kalangan pramuka yang sudah terdidik melainkan asal comot. Guru yang jam mengajarnya kurang, seringkali ditunjuk sebagai Pembina pramuka.
Kalaupun dari kalangan pramuka tetapi kalau tidak pernah mengikuti pelatihan atau kursus mahir maka kemampuan kepramukaannya tidak akan berkembang. Apalagi menjelang kurikulum 2013 nanti yang rencananya pramuka masuk menjadi mapel ataupun ekstrakurikuler yang wajib, tidak semua sekolah akan menjadi gugus depan (gudep).
Mengingat kedepannya, pramuka ini akan diadakan akreditasi dan sertifikasi. Akreditasi ini berhubungan dengan pangkalan dimana pramuka ini ada yakni sekolah sebagai gugus depan. Serta adanya sertifikasi Pembina, penguasaan ketrampilan kepramukaan saja belum bisa diakui sebagai Pembina yang professional kalau belum mendapat pengakuan secara formal dari pengurus kwarnas.
Akreditasi gudep dan sertifikasi Pembina inipun menggunakan bantuan teknologi canggih atau berbasis IT. Sehingga diharapkan, sebagai seorang Pembina pramuka bukan sekedar menguasai ketrampilan kepramukaan saja melainkan juga menguasai IT. Seorang Pembina pramuka bukan hanya mengajarkan tepuk tangan, menyanyi ataupun tali temali tetapi juga bisa menghadirkan suatu pembinaan pramuka yang baru. Bisa menggunakan power point ketika memberikan pembinaan ke adik-adiknya.
Gairah untuk selalu memperbaiki metode pembinaan pramuka juga harus selalu dilakukan Pembina. Diantaranya dengan melalui forum musyawarah pembina yang disebut karang pamitran dan forum musyawarah pelatih yang bernama pitaran pelatih. Juga yang tak kalah pentingnya yakni dengan melakukan regenerasi pembina dan pelatih.
Kesemua upaya ini diharapkan akan bisa meningkatkan minat siswa terhadap kegiatan pramuka dan lebih efektif serta berdayaguna. YUS    

Minggu, 27 Januari 2013

DR. Suparti, Ketua UPBJJ Universitas Terbuka Jember: Master Teacher Konsisten dan Bertujuan Mulia

DR. Suparti

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menerapkan kurikulum baru pada Juni 2013 nanti. Persiapannya, Kemendikbud melatih 350 ribu master teacher selama 6 bulan. Selama 6 bulan ini dipakai untuk pelatihan-pelatihan dengan menciptakan master teacher. Tentu saja master teacher ini dipilih beberapa orang berkualifikasi memadai untuk dijadikan masternya itu.
Kurikulum 2013 ini nanti salah satunya mencakup rencana menerapkan konsep master teachers (semacam Guru Master atau bisa juga Guru Utama). Master teachers inilah yang akan menjadi ujung tombak Kemdikbud dalam melatih guru-guru agar siap menjalankan kurikulum baru tersebut. Guru-guru berprestasi dan memiliki skill atau kemampuan mengajar yang baik akan dilatih terlebih dahulu untuk kemudian menyampaikan ilmu yang didapat kepada guru yang lain.
Mengapa ada master teacher? Kurikulum baru ini menggunakan scientific approach, mengutamakan kemampuan bertanya dan nalar menjadi proses penting, obyek pengamatannya adalah fenomena alam dan fenomena sosial. Nilai yang ditanamkan dalam kurikulum ini adalah nilai jujur, disiplin, bersih, kecintaan terhadap lingkungan, dan nilai ke-Indonesiaan.
Jika konsep tersebut benar diterapkan, untuk melatih guru nantinya tidak lagi bergantung pada kalangan perguruan tinggi. Tetapi, guru akan dilatih oleh guru-guru sendiri yang disebut master teacher. Master teacher, adalah guru yang dianggap memiliki kelebihan di atas rata-rata guru lainnya, antara lain dalam bentuk wawasan, pengetahuan, prestasi dan lain-lain.
Master teacher nanti diambilkan dari guru, kepala sekolah, atau pengawas yang memiliki prestasi akademik dan pembelajaran yang bagus. Contohnya para guru teladan atau mereka yang pernah mendapatkan penghargaan nasional atau internasional. Sehingga, semua guru terbaik di Indonesia berkesempatan untuk ikut seleksi.
Alangkah baiknya, sosialisasi tentang master teacher ini harus sampai ke sekolah dan guru yang ada dipelosok negeri sekalipun. Master teacher tetap harus didisain dengan benar. Karena dengan adanya master teacher, terbuka peluang bagi guru, kepala sekolah, pengawas untuk berkompetensi dan dapat mengimplementasikan langsung kompetensinya. Dengan demikian, gelar dan penghargaan guru teladan, guru ideal, atau pun guru berprestasi tidak berhenti sebatas penghargaan di atas kertas. Ataupun sebatas seremonial saja tanpa ada tindak lanjutnya.
Pemanfaatan kompetensi ini akan sangat bermanfaat bagi guru-guru yang ada di daerah masing-masing dengan adanya master teacher.
Apalagi, pada kenyataannya masih banyak guru teladan atau guru berprestasi yang belum dapat berkiprah langsung karena kendala birokrasi di daerahnya sendiri. Dengan harapan, seleksi master teachers tentunya benar-benar memperhatikan kompetensi dan prestasi  yang pernah diraih calon peserta, sehingga tujuan utama dan mulia dibentuknya master teacher dapat tercapai.
Adanya master teacher dengan melibatkan guru yang kompeten akan sangat mendukung sistem peningkatan mutu pendidikan. Syaratnya, kesempatan seleksi dibuka seluas-luasnya bagi setiap guru untuk bisa mengikutinya.
Seleksi juga benar-benar dilaksanakan secara obyektif, bukan karena faktor “kedekatan” tertentu atau ‘ada permainan’. Syarat lainnya, harus memperhatikan portofolio prestasi calon peserta seleksi. Keberadaan master teacher ini juga bakal menjadikan kualitas pelatihan guru akan lebih baik.  
Tujuan Mulia
Setidaknya, master teacher bukan orang lain bahkan orang asing yang baru saja dikenal oleh guru-guru peserta pelatihan. Ada kedekatan secara psikologis antara master teacher dengan guru-guru yang dilatihnya. Guru peserta pelatihan akan lebih leluasa dan enjoy bertanya atau sharing dengan master teacher yang sesama guru.
Suka duka pengalaman mengajar di kelas, menghadapi anak dengan berbagai karakter akan dengan mudah terkomunikasikan dengan baik manakala master teachernya berprofesi sama. Dengan kata lain, kemampuan intelektual master teacher tidaklah cukup untuk menjadi pembimbing teman seprofesinya. Ketrampilan berkomunikasi juga harus menjadi pertimbangan yang matang saat perekrutan master teacher.
Ada tiga hal yang penting dalam pelatihan guru ini adalah materi pelatihan, target guru yang dilatih, dan metode pelatihan yang digunakan. Semua materi harus tepat sasaran dan berdayaguna. Dan sebisa mungkin program ini berkelanjutan bukan sekedar pelengkap kurikulum baru tapi lebih diperhatikan peningkatan kualiatas diri dan profesi bagi yang  menjalaninya. Salah satu tujuan konsep master teacher ini adalah untuk menumbuhkan rasa percaya diri guru, dan memotivasi guru  untuk berprestasi.
Sehingga guru-guru yang akan dipilih untuk mengikuti pelatihan menjadi master teacher tidak hanya berasal dari kota besar, tetapi juga dari tingkat kabupaten. Adanya control yang ketat dari Kemendiknas tentang hasil dari pelatihan ini. Yang nantinya, hasil pelatihan bisa dijadikan jaminan untuk membangun pendidikan yang lebih baik dan tentu saja untuk tujuan mulia.YUS



Sabtu, 26 Januari 2013

Workshop PTBK MGBK Se-Jatim di WTCe Wonosalam

Peserta workshop foto bersama nara sumber dan panitia. (foto:yupiter)


Sebagai upaya meningkatkan profesionalisme anggota Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) se-Jawa Timur, MGBK Sidoarjo bekerja sama dengan STIE Perbanas Surabaya menyelenggarakan workshop.
Workshop tentang Penelitian Tindakan Kelas Bimbingan Konseling (PTK BK) ini berlangsung di wana wisata Wonosalam Training Center (WTCe) Wonosalam Jombang berlangsung Jumat-Sabtu, 25-26 Januari 2013. Selain 40 anggota MGBK Sidoarjo, workshop kali ini diikuti oleh perwakilan MGBK seluruh kabupaten di Jawa Timur.
Sebagai pembicara dan pembimbing dalam workshop PTK BK ini adalah Dr. Suparti, ketua UPBJJ Universitas Terbuka Jember. “Nara sumber ini sangatlah kompeten dan ahli di bidang penelitian, terutama karya tulis ilmiah dan penelitian tindakan kelas,” ungkap Drs. Widjahjono, MM., selaku ketua MGBK Sidoarjo sekaligus penggagas acara ini pada PENA.
Materi workshop yang diberikan Dr. Suparti, Sistem Penulisan Karya Ilmiah, Pengembangan Profesi Guru Melalui Karya Tulis Ilmiah dan Menyusun Proposal Penelitian. Dengan lincah dan komunikatif, Dr. Suparti membawakan materi serta mengajak peserta workshop untuk menyenangi sekaligus mau melaksanakan penelitian.
Disela-sela menyajikan materi, peserta diajak diskusi tentang materi PTK serta berbagi pengalaman di sekolah. Dan sebagai bentuk ucapan terima kasih atas partisipasi peserta yang berdiskusi dengan nara sumber, pihak Perbanas memberikan bingkisan. 

Selasa, 22 Januari 2013

Terapi SEFT untuk Meningkatkan Motivasi Belajar


Dorongan untuk belajar pada diri pelajar seringkali naik turun, begitu juga yang dialami siswa-siswi SMAN 1 Panarukan Situbondo. Dari hasil observasi dan penelitian Drs. Achmadi, salah seorang guru BK SMAN 1 Panarukan mendapatkan hasil bahwa delapan dari 159 peserta didiknya kelas XI mengalami penurunan motivasi belajar.

Sebagai seorang konselor, Drs. Achmadi terpanggil untuk memberikan bantuan layanan kepada ke delapan anak didiknya tadi agar motivasi belajarnya kembali tinggi. Achmadi menggunakan terapi SEFT untuk meningkatkan motivasi belajar anak didiknya tadi. Pada tanggal 21 Januari 2013 lalu upaya untuk menerapi delapan anak didiknya dilakukan di ruang PAS.
Dengan bantuan seorang terapis atau SEFTer, Yupiter Sulifan, S.Psi dari Surabaya, Achmadi berhasil membantu anak didiknya untuk membangkitkan motivasi belajarnya. Dengan terapi SEFT dua putaran, kedelapan anak didiknya mengalami ‘pencerahan’. Kebanykan dari anak didik ini mengatakan setelah di terapi selain badan makin segar juga pikiran, perasaan makin lebih baik dari sebelum diterapi. 

Sabtu, 19 Januari 2013

Sosialisasi BIDIK MISI 2013 di Smanita


Tahun 2013 ini merupakan tahun pemerataan pendidikan bagi semua warga Negara Indonesia. Bila beberapa tahun yang lalu, hanya warga yang berekonomi mampu sajalah yang bisa meneruskan kuliah tapi kini warga yang berada dibawah garis kemiskinan juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak atau kuliah.
Dengan program BIDIK MISI maka siswa miskin diberi hak yang sama untuk bisa mengenyam pendidikan di bangku perguruan tinggi negeri. “PTN manapun dan jurusan apapun, dengan program BIDIK MISI ini siswa miskin bisa memilihnya,” tutur Dessy Dwi Nikitasari mahasiswa jurusan Sosiologi Unair yang ikut program BIDIK MISI saat memberikan sosialisasi tentang BIDIK MISI 2013 di SMAN 1 Taman, 19 Januari 2013.
Dessy yang juga alumni SMAN 1 Taman (Smanita) ini memaparkan kalau program BIDIK MISI terbuka untuk siswa yang perekonomiannya pas-pasan. “Artinya, total penghasilan orang tua dibagi jumlah orang yang menjadi tanggungan di rumah itu dan hasilnya maksimal hanya Rp. 600 ribu,” jelas Dessy sebagai koordinator tim sosialisasi BIDIK MISI 2013 di Smanita dengan membawa personil enam mahasiswa yang kesemuanya juga dari program BIDIK MISI.
Dihadapan sekitar 300 siswa kelas 12 program IPA dan IPS, Dessy juga menjelaskan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan Universitas Airlangga Surabaya. 

Jumat, 11 Januari 2013

Cara Bijak Kembalikan Air Ke Alam


Air adalah sumber kehidupan manusia. Begitu berharganya air hingga ada kelakar, orang bisa mati kehausan daripada mati kelaparan. Kita dapat hidup 2-3 minggu tanpa makan tapi hanya 3 hari tanpa air. Semua orang tahu kalau air itu adalah kebutuhan pokok yang selalu menemani setiap saat.
Dalam satu hari rata-rata seseorang membutuhkan air bersih sedikitnya 27,7 liter. Kira-kira 1,6 liter digunakan untuk air minum, kemudian 6,8 liter untuk membersihkan badan, dan sisanya untuk sanitasi dan mempersiapkan masakan sehari-hari. Dari total berat badan, 65% tubuh manusia adalah air. Sebagian besar air itu terdapat di darah dan di antara sel-sel tubuh, sedangkan sisanya penting untuk organ-organ tubuh. Sementara itu, kandungan air dalam otak kita sekitar 90%, jantung dan paru-paru 79%, otot atau daging 76%, liver 70% bahkan gigi yang keras sekalipun sebenarnya 10%-nya adalah air.
Fakta lain tentang air diantaranya adalah kurangnya akses terhadap air minum, sanitasi dan rendahnya hygiene menyebabkan penduduk di negara berkembang, terutama anak-anak meninggal setiap tahunnya, lalu pada 10 tahun terakhir, penyakit diare membunuh anak-anak lebih banyak dibandingkan jumlah korban perang dunia II.
Di negara Cina, India dan Indonesia jumlah penduduk yang meninggal akibat diare mencapai 2 kali jumlah penduduk yang meninggal akibat HIV/AIDS. Lain lagi dengan korban perang di Afrika pada tahun 1998, sekitar 308 ribu penduduk yang meninggal akibat perang tetapi lebih dari 2 juta penduduk meninggal akibat penyakit diare. Setiap tahun lebih dari tiga juta orang di dunia meninggal karena penyakit terkait air.
Sementara itu studi di Karachi menunjukan bahwa penduduk yang tinggal di suatu daerah tanpa sanitasi yang memadai dan tidak mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai hygiene memerlukan dana untuk pengobatan kesehatan sebanyak 6 kali dibandingkan tinggal di daerah yang memiliki fasilitas sanitasi. Lalu kaum perempuan di Afrika dan Asia menempuh jarak 6 km dengan berjalan kaki untuk mengambil air dari sumber. Mereka membawa air tersebut diatas kepala dengan berat rata-rata 20 kg.

Masalah Air
Ekploitasi berlebihan air karena peningkatan populasi maupun penggunaan yang semakin konsumtif /boros. Sejak tahun 1950, secara global penggunaan air telah berlipat sebanyak tiga kali, dua kali lebih cepat dari peningkatan jumlah penduduk. Tinggi muka air tanah di semua benua saat ini telah mencapai titik terendah dalam sejarah. Berkurangnya sumberdaya air diperkirakan akan menjadi tantangan yang paling mendasar bagi keberlanjutan manusia pada abad 21.
Pengerasan tanah, bangunan - bangunan beton, penggundulan hutan dan penggantian hutan alam menjadi hutan industri telah mengurangi pasokan air kedalam tanah ( menjadi air tanah) ini dikarenakan kemampuan menangkap air hutan industri yang homogen jauh lebih kecil daripada hutan alam (heterogen).
Menurunnya kualitas air diantaranya diakibatkan oleh limbah manusia dan industri, limpasan air kota, pupuk kimia air buangan, logam berat dan pestisida meracuni laut kita dan mengkontaminasi sungai dan air tanah. Penyebaran ini sering mencapai jauh dari daerah asalnya karena bahan pencemar terbawa sungai, arus laut dan uap air di udara. Pembakaran bahan bakar fosil yang digunakan untuk menghasilkan energi telah menyebabkan hujan asam mengkontaminasi saluran-saluran air kita.
Berkurangnya kadar air tanah di sejumlah wilayah, air sumur yang terkontaminasi dengan zat-zat yang mempengaruhi kualitas air dan tidak adanya sumber mata air yang mengalir dari dalam tanah sehingga sumur menjadi kering dan tidak adanya sumber mata air ketika digali untuk membuat sumur.
Kelangkaan air tanah tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja, namun banyak juga daerah-daerah di sejumlah pedesaan yang kekurangan sumber air bersih, sumber air yang mereka miliki cenderung berbau dan berwarna kuning. Ada banyak beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas sumber air dirumah kita, seperti lingkungan yang berdekatan dengan pabrik, sawah, kolam dan kondisi tekstur tanah.
Air tanah adalah air alami yang kita dapat sangat berbeda dengan sumber air yang telah melalui proses, jika dilingkungan rumah kita hanya terdapat sumber air yang dialiri bukan dari sumber air tanah maka mempergunakannya dengan sangat bijkasana adalah cara yang terbaik.
Munculnya kesadaran diri untuk membuat sumur resapan untuk memenuhi kebutahan air minum, jika lahan tidak memungkinkan untuk membuat sumur resapan, hal ini bisa dirundingkan dengan warga sekitar untuk bersama-sama membuat sumur resapan untuk kepentingan bersama-sama.
Dengan adanya sumur resapan ini sangat membantu kita akan kebutuhan air minum. Selain untuk pemenuhan kebutuhan air minum, juga untuk :
1.      Pelestarian sumber daya air tanah, perbaikan kualitas lingkungan dan membudayakan kesadaran lingkungan.
2.      Membantu menanggulangi kekurangan air bersih.
3.      Mengurangi limpasan permukaan (run off) dan erosi tanah.
Selain tujuan diatas juga banyak manfaat dari sumur resapan ini, dimana zaman sekarang sangat jarang ditemui sumur tradisional seperti yang masih dipergunakan di desa-desa. Dimana sumur resapan adalah salah satu cara konservasi, caranya dengan membuat bangunan berupa sumur yang berfungsi untuk memasukkan air hujan kedalam tanah, sehingga mempunyai manfaat untuk menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah sehingga dapat menjaga keseimbangan hidrologi air tanah yang dapat mencegah intruisi air laut, mencegah pencemaran air tanah, mempertahankan permukaan air tanah, mencegah banjir, dan mencegah terjadinya penurunan tanah.
Usaha untuk mengembalikan air ke alam dengan cara yang bijaksana dan bisa dilakukan semua orang yakni dengan membuat tempat tampungan air limbah rumah tangga. Teknik yang dipergunakan dengan membuat sumur yang dasarnya diberi filter dari bahan-bahan alami. Tujuan dari filter alami ini adalah menyaring air limbah rumah tangga sehingga bahan padat yang bercampur dengan air tidak turut meresap ke tanah. Dan air yang meresap ke tanah adalah air bersih. Sedangkan bahan padat yang tertinggal bisa dimanfaatkan untuk bahan pembuatan kompos.
Adapun susunan filter yang ada didasar sumur penampung limbah air ini adalah bagian dasar pasir kali, tumpukan ijuk, batu koral, pecahan genting lalu bagian atas diberi tatanan batu bata. Jadi kalau dilihat dari atas maka yang terlihat adalah tatanan batu bata. Setidaknya dengan cara seperti ini kita bisa mengembalikan air tidak dalam keadaan kotor dan sia-sia tetapi tersaring dan langsung meresap ke tanah.     

Water Culture
Water culture diartikan sebagai kepahaman masyarakat sosial tentang masalah pemanfaatan air dan konservasi air yang ada disekitar mereka. Disamping itu juga kepahaman masyarakat terhadap air dan seluruh sumber dan tata air serta perilaku mereka terhadap sumber dan tata air tersebut. Lebih jauh lagi yaitu kepahaman masyarakat tentang keterkaitan antara air dengan ekologi termasuk masalah sosial dan ekonomi. Membudayakan kultur air ini tentunya tidak semudah membalikkan tangan, salah satu proses yang harus terus menerus dikembangkan adalah dimulai dengan pendidikan formal maupun non formal tentang pentingnya air, kegunaan air, pengelolaan air.
Tanpa ada upaya membudayakan kesadaran seluruh masyarakat bahwa air merupakan hal yang sangat penting dan perlu dilindungi dan dijaga dengan metode-metode yang dikuasai masyarakat, maka tidak akan ada satu instansi maupun pemerintah sekuat tenaga apapun yang mampu menyelamatkan air dan seluruh komponen lingkungan terkait, termasuk manusia.
Terakhir, dua sisi air yang sangat bertolak belakang, dibutuhkan untuk kelangsungan kehidupan dan dihindari ketika bencana besar datang adalah salah satu fenomena yang tampak jelas terdapatnya hubungan yang kuat antara air dan kehidupan. Walaupun demikian infrastruktur untuk air semacam hutan, daerah resapan dan daerah lepasan menjadi satu kewajiban untuk dijaga agar kehidupan masih bisa mengalir dengan seimbang.

Kamis, 03 Januari 2013

Banjir Juara di SMANITA

Atlet-atlet muda berprestasi SMANITA bangga dengan sederet prestasinya dibawah bimbingan Drs. H. Subagyo, M.Si., kepala SMAN 1 Taman.

Kurun waktu Nopember – Desember 2012, SMAN 1 Taman kebanjiran juara. Berbagai prestasi diraih siswa-siswi SMANITA yang dipimpin Drs. H. Subagyo, M.Si., ini meliputi bidang olahraga, seni teater, sastra Jerman hingga lomba karya tulis ilmiah.
Diajang Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Sidoarjo 2012 yang diselenggarakan tanggal 24 hingga 29 November 2012 dari 3.350 atlet yang bertanding, 13 orang diantaranya adalah pelajar Smanita yang kesemuanya meraih juara di 10 cabang olahraga dari 27 cabang olahraga yang dipertandingkan.
Tim Olimpiade Goethe Smanita merajai di Olimpiade Bahasa Jerman se-kabupaten Sidoarjo dan mewakili Sidoarjo di tingkat propinsi dengan hasil 14 besar dari 150 peserta. Di pentas Pekan Seni Pelajar (PSP) Sidoarjo, tim teater Smanita juara 1. Ilmuan-ilmuan muda Smanita juga turut menyumbangkan prestasinya di lomba karya tulis ilmiah (LKTI) JKPKA yakni juara 2 LKTI dan juara 1 Bioassessment dengan pengirim laporan terbanyak.
“Potensi yang dimiliki oleh setiap siswa, wajib untuk dikembangkan. Tentu semua ini dapat dorongan dari sekolah disamping minat siswa untuk berprestasi. Sekolah sebatas memberikan sarana prasarana serta dukungan bimbingan motivasi kepada siswa yang berminat untuk maju berprestasi,” ujar Drs. H. Subagyo, M.Si., kepala SMAN 1 Taman pada PENA. YUS

Rabu, 02 Januari 2013

Kantor UPTD Cabdindik Waru Kebanjiran


Halaman kantor UPTD Cabdindik Waru yang selalu terendam air hujan, tamu harus berbasah-basah ketika berkunjung ke kantor ini.
Tumpukan arsip yang bersanding dengan sajadah di mushola demi untuk menyelamatkan data-data pendidikan di wilayah Waru.
Letaknya yang lebih rendah dari jalan raya menjadi salah satu penyebab banjir tahunan ini. (foto-foto:yupiter sulifan)
Sudah lima (5) tahun terakhir ini kantor UPTD Cabdindik kecamatan Waru terendam air setiap kali datang musim hujan. Air menggenangi seluruh ruangan kantor yang beralamat di jalan Berantas Barito Wisma Tropodo Waru ini dengan ketinggian sebatas mata kaki orang dewasa. Akibatnya, banyak arsip yang terendam air lalu rusak. “Bila datang hujan siang hari, teman-teman kantor langsung mengungsikan arsip-arsip ke mushola ini pun sifatnya hanya sementara karena tinggi ruang mushola sebenarnya sama dengan ruang lainnya hanya saja bagian pintu diberi tanggul setinggi 10 sentimeter. Terus terang keadaan ini sangat mengganggu kelancaran tugas-tugas kami dalam melayani masyarakat pendidikan,” keluh Drs. Moh. Syaiful Rahman, M.Pd., Kepala UPTD Cabdindik Waru kepada PENA awal bulan Januari.
Sehingga didalam mushola selain terhampar karpet dan sajadah juga tumpukan map yang berisi arsip-arsip tertata rapi. Banjir tahunan ini bisa terjadi selama beberapa hari terutama air yang menggenangi seluruh halaman kantor ini paling lama surutnya. Selain akibat letaknya yang lebih rendah dari jalan raya juga saluran pembuangan air tidak ada. “Solusinya ya gedung harus ditinggikan karena kantor ini terkepung bangunan-bangunan baru yang menjulang tinggi jadi posisinya ditengah-tengah dan terendah,” ujar Moh. Syaiful Rahman. YUS