Rabu, 28 September 2011

Wisata Bioassesment Kali Dungus oleh Siswa Smanita

Banyaknya volume sampah yang ada di sungai Dungus Sukodono mendorong anggota Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMAN 1 Taman melakukan penelitian awal tentang kualitas air sungai Dungus. Dalam penelitian yang diadakan 22 September 2011, KIR SMAN 1 Taman menggandeng pelajar SMA yang tergabung dalam JKPKA (Jaring-jaring Komunikasi Pemantauan Kualitas Air) wilayah hilir.
Selain SMAN 2 Jombang, SMAN 5 Surabaya, SMAN 4 Sidoarjo, SMAN 3 Sidoarjo, SMAN 1 Sidoarjo, SMAN 1 Driyorejo Gresik dan SMAN Plandaan Jombang juga pihak Jasa Tirta 1 menghadiri kegiatan yang bertema Bioassesment Gassipa Wilayah Hilir: Save Our River to Get Bright Future. “Kegiatan pemantauan kualitas air sungai Brantas oleh siswa SMA anggota JKPKA yang peduli kelestarian SDA ini dilakukan secara rutin pada beberapa sungai di wilayah hilir,” ujar Nanik Mudjiastutik, M.Pd., selaku ketua wilayah hilir dari SMAN 1 Taman kepada PENA.
Wisata Bioassessment hakekatnya adalah pelatihan pemantauan kualitas air dan habitat lingkungan sekitar untuk mendapatkan data kesehatan lingkungan sungai dan sebagai sarana belajar siswa melakukan kegiatan penelitian bersama di lingkungan sekitarnya. Pesertanya gabungan dari beberapa sekolah di wilayah hulu, tengah, hilir DAS Kali Brantas dan DAS
Bengawan Solo.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa dari indicator biologi (makroinvertebrata) kualitas sungai Dungus sangat kotor. “Hal ini disebabkan karena limbah domestic, limbah industry dan pinggir sungai tidak ada pepohonan sehingga airnya sangat tidak layak pakai,” ujar Nanik.
Dalam sambutannya Kepala SMAN 1 Taman, Drs.H. Panoyo,M.Pd., mengatakan bahwa kegiatan ilmiah semacam ini sangat baik untuk perkembangan intelektual anak didik. “Bila perlu ada dukungan dari pihak swasta sehingga minat dan potensi anak didik dibidang penelitian ini tergali dan berkembang secara maksimal,” papar Panoyo. YUS
Buat boks kecil!!!!!
Prestasi KIR SMAN 1 Taman:
1. Juara 1 Sensus Serangga 2009
2. Juara 3 Essay Sungai Brantas 2008
3. Juara 1 Karya Tulis Ilmiah Bengawan Solo-Brantas 2010

Caption:
1. Juara 1 Sensus Serangga Air tahun 2009.
2. Juara 1 karya tulis ilmiah menyerahkan tropy ke sekolah.
3. Drs. H. Panoyo, M.Pd., saat memberikan sambutan pada pembukaan acara Wisata Bioassessment.
4. Nanik Mudjiastutik, M.Pd., mempresentasikan alur penelitian di sungai Dungus.
5. Kegiatan bioassessment yang dilakukan siswa SMA. (foto-foto:YUS)

Drs. Nonot Sukrasmono, Seniman Sidoarjo: Bangga karena Kaya Kosakata

Ditengah desakan budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia, keberadaan bahasa Indonesia kian mengkhawatirkan. Posisi bahasa persatuan ini terhimpit dari berbagai arah. Selain bahasa dan budaya luar negeri, kerancuan bahasa daerah dan bahasa gaul kian menambah derita bahasa Indonesia.
Jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh dan budaya asing yang jelas-jelas tidak sesuai dan (bahkan) tidak cocok dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia.
Pengaruh dari luar atau pengaruh asing serta pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia.
Sikap bangga harus tertanam dalam diri bangsa Indonesia untuk mempertahankan jati diri. Mengapa bangga? Karena bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling kaya akan kosakata dibandingkan dengan bahasa dari Negara lain. Bahasa Indonesia dengan mudah bisa menyerap semua asupan bahasa yang ada dan nantinya bisa dibakukan dalam bahasa Indonesia.
Bahkan bahasa-bahasa daerah banyak yang terserap dan terbakukan dalam bahasa Indonesia. Dalam perkembangnnya, bahasa gaul, terutama yang ada di jejaring social, facebook, sudah mulai banyak yang diterima oleh khalayak sebagai bahasa yang baku.
Tinggal bagaimana kita bisa menjaga sekaligus melestarikan bahasa-bahasa baku yang sudah ada. Adanya gempuran, terpaan budaya dan bahasa asing ini merupakan satu keuntungan dari bahasa Indonesia. Ini akan memperkaya perbendaharaan kata bahasa Indonesia yang pada gilirannya akan semakin berkembang.
Bukankah bahasa merupakan hasil dari kesepakatan bersama baik secara lisan maupun tertulis. Kamus merupakan hasil kesepakan tertulis tentang bahasa. Sehingga bila ada kata serapan baru bukan serta merta diabaikan melainkan di akomodir sehingga menjadi kata serapan baru didalam bahasa Indonesia.
Bahkan dalam konggres Masyarakat Sastra Asia Tenggara (Mastera) beberapa waktu yang lalu muncul wacana bahwa akan mengglobalkan bahasa melayu Indonesia. Artinya, bahasa melayu Indonesia akan disejajarkan dengan bahasa Inggris dan akan diakui sebagai bahasa komunikasi di kawasan Asia Tenggara. Untuk itulah kita harus bangga memiliki bahasa Indonesia.
Yang bisa disarankan untuk mempertahankan jatidiri bahasa Indonesia yakni dengan membudayakan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar. Terutama lewat media elektronik maupun cetak serta dari karya-karya sastra yang ditulis oleh sastrawan.
Sudah barang tentu, hal ini semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional, yaitu mematuhi aturan-aturan yan berlaku dalam bahasa Indonesia dengan memperhatikan situasi dan kondisi pemakaiannya. Dengan kata lain, pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin adalah pemakai bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi dan kondisinya.
Dengan memperbanyak lomba tentang penulisan puisi, cerpen, sajak ataupun karya sastra lainnya bagi pelajar akan bisa membentengi keberadaan bahasa Indonesia dari gempuran bahasa dan budaya asing yang ada. YUS

Gelar Seni dan Bazar Smanita

Berbagai atraksi seni ditampilkan pelajar dan alumni dalam acara Gelar Seni Smanita (GSS) 24 September 2011 lalu. GSS yang merupakan agenda rutin tahunan pengurus OSIS Smanita tahun ini berbeda dengan tahun yang lalu.
Di tahun ini tiap kelas diwajibkan memakai kostum dengan tema yang berbeda-beda. Ada tema hantu-hantuan, koki, kesehatan, ulama hingga tema masa lampau atau jadul. Dengan model yang beraneka warna menjadikan acara GSS ini semakin semarak.
Secara umum tema GSS tahun ini adalah Hellowen Party. Praktis, semua dandanan dan dekorasi panggung bernuansa hantu luar negeri. Setelah dibukan Kepala SMAN 1 Taman, Drs. H. Panoyo, M.Pd., GSS bertempat di lapangan basket sekolah ini langsung digebrak dengan tampilan parade band yang diawaki siswa-siswi Smanita.
Belum puas dengan alunan nada band, pengunjung disuguhi drama musical serta tarian tradisional. Moderen dance n music patrol modern juga menghibur warga besar Smanita.
Sajian Bazar
Bersamaan dengan gelar seni, OSIS Smanita juga menggelar bazaar murah. Bukan sembako atau keperluan rumah tangga lain yang dijual melainkan aneka makanan, jajan pasar serta aneka minuman.
“Semua yang dijual dalam bazaar kali ini adalah kreasi siswa-siswi Smanita dan tiap kelas menampilkan kreasi makanan minuman terbaiknya dengan harga bersaing,” ujar Arief Budi, salah seorang panitia pada PENA.
Ote-ote, lontong mie, kue lapis, lontong mie hingga bihun goreng tersaji dengan rasa yang nikmat serta harga yang lumayan murah. Yanga gak unik dari bazaar kali ini adalah para penjaga stannya mengenakan kostum yang unik-unik. Ada yang mengenakan kostum perawat dengan segala perniknya. Berkostum hantu serta aneka kostum lainnya.
Baik GSS maupun acara bazaar untuk tahun ini bisa dibilang sukses. YUS
Caption: 1. Tampilan salah satu kreasi siswa Smanita dalam acara GSS 2011.
2. Drs. H. Panoyo, M.Pd., saat menggunting pita tanda dimulainya bazaar di Smanita. (foto-foto:YUS)

Dra. Ambar Sri Sulastri, M.Pd, Kepala SMPN 1 Taman: Melarang Siswa Membawa Motor ke Sekolah

Pihak kepolisian Sidoarjo bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Sidoarjo tengah melakukan pendekatan dan menyusun materi pendidikan lalu lintas ke dalam kurikulum sekolah menengah. Hal ini dilakukan guna menekan angka kecelakaan lalu lintas akibat kelalaian pengendara.
Sebagian besar kasus kecelakaan lalu lintas dialami pengendara kendaraan bermotor dari kalangan remaja. Dan sebagian besar kasus kecelakaan pada remaja terjadi karena mereka belum paham dengan aturan lalu lintas yang benar.
Pendidikan lalu lintas sangat diperlukan untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar tentang tata cara berlalu lintas yang baik.
Di sekolah, kita belum pernah dapat pendidikan lalu lintas. Padahal ini masalah yang kelihatan sepele, tapi penting. Karena rendahnya pemahaman berlalu lintas tidak hanya membahayakan dirinya, tetapi juga membahayakan keselamatan orang lain.
Pelajaran PPKn untuk materi berlalu lintas, pelajaran olahraga untuk pelajaran penanganan pertama pada kecelakaan lalu lintas. Jadi tidak akan membebani siswa karena tidak akan ada mata pelajaran baru. Hanya diselipkan dalam mata pelajaran yang sudah ada.
Di SMPN 1 Taman pengetahuan atau pendidikan kelalu lintasan sudah terselipkan dalam berbagai bidang mata pelajaran. Bukan sekedar PPKn atau Olah Raga saja melainkan semua guru sudah mempunyai kepedulian tentang pengetahuan lalu lintas bagi anak didiknya.
Sebelum memberikan materi pelajaran ataupun sesudahnya, guru memberikan arahan ataupun nasehat tentang perlunya etika dalam berlalu lintas. Bahkan, sekolah mengeluarkan kebijakan kepada peserta didiknya untuk tidak membawa sepeda motor ke sekolah.
Ini dikuatkan dengan ditolaknya bila ada siswa yang membawa motor untuk memasuki lahan parkir sekolah baik oleh guru piket ataupun tenaga sekuriti sekolah. Dalam berbagai kesempatan pihak sekolah mensosialisasikan bahwa siswa dilarang membawa motor. Melalui MOS, upacara bendera rutin setiap Senin hingga ada pertemuan dengan orang tua wali murid. Di dalam sekolah ada kerjasama antara guru mata pelajaran, guru piket dan tenaga sekuriti untuk selalu mengawasi siswa yang membawa motor ke sekolah.
Sekolah berharap kepada pihak kepolisian untuk meluangkan waktunya sesekali datang ke sekolah-sekolah atau ketika ada upacara bendera untuk memberikan wawasan dan arahan bahwa membawa sepeda motor itu belum waktunya dan bisa ditindak secara hukum.
Bila masih nekad membawa motor padahal usianya belum mencukupi maka akan ditindak polisi dan polisi memberikan daftar nama-nama siswa yang motornya disita polisi ke sekolah. Dengan demikian ada komunikasi antara pihak sekolah, polisi dan orang tua. Ada harapan polisi melakukan razia-razia secara rutin diparkiran dekat sekolah yang ada sepeda motor siswa biar ada efek jera. YUS