Selasa, 04 November 2008

PUSKESMAS BENTUK PENYULUH KRR 16:41 Sabtu, 1 November 2008

PUSKESMAS BENTUK PENYULUH KRR 16:41 Sabtu, 1 November 2008
SIDOARJO - Minimnya pengetahuan remaja akan pentingnya menjaga sekaligus merawat organ-organ reproduksi menyebabkan banyak kasus penyimpangan seksual dan aborsi di kalangan generasi muda. Hal itu dikatakan Kepala Puskesmas Waru- Sidoarjo, dr. Dewi Tjandrawati, kepada wartawan, Sabtu(1/11),Menurutnya, begitu pentingnya arti pengetahuan tentang seks bagi remaja, maka ia perlu mengadakan penyuluhan hingga harus turba (turun kebawah). "Karena ketidaktahuan merekalah yang mengakibatkan masalah-masalah tadi. Hanya karena kesenangan sesaat tapi penyesalannya tiada berakhir sepanjang hidupnya," kata dr. Dewi Tjandrawati.Guna membentengi hal tersebut, pihak Puskesmas Waru mengadakan penjaringan pelajar di kawasan Waru yang nantinya akan dididik untuk menjadi penyuluh Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR). "Remaja perlu mendapat penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi. Pengetahuan yang lengkap, benar dan terarah akan menyadarkan mereka bahwa sebenarnya menjaga dan merawatnya secara benar akan sangat berguna bagi kehidupannya kelak," tutur dr. Dewi.Pelaksanaan penjaringan pelajar calon penyuluh KRR ini dimulai 21 Agustus hingga 25 Nopember 2008. para calon penyuluh ini diambil dari 18 sekolah menengah yang ada di wilayah kerja puskesmas Waru. Sekolah lanjutan pertama sebanyak 13 sekolah dan sekolah lanjutan atas ada lima sekolah.Calon penyuluh ini diutamakan pelajar yang masih berstatus kelas satu. Selain mereka baru memasuki dunia remaja dari dunia anak-anak juga kesempatan untuk mensosialisasikan ke teman-temannya lebih lama dari pada kelas dua dan tiga." Perubahan dari anak-anak ke remaja itu kan, membutuhkan sebuah bimbingan, terkait hal itu, maka perlu diarahkan yang benar, apalagi di zaman yang serba teknologi tinggi seperti saat ini, sangat berbahaya bila tidak ada yang mengarahkan," terangnyaNamanya proses penjaringan, masih kata dr. Dewi tentunya tidak semua pelajar bisa menjadi penyuluh KRR ini. "Setidaknya mereka harus sehat jasmani dan rohani untuk itulah kami mengadakan pemeriksaan terhadap kesehatan para calon tadi. Baik kesehatan secara umum, mata, gigi hingga telinga. Bukankah sebagai penyuluh harus benar-benar sehat?" urai dr. Dewi yang juga menambahkan kalau program ini sebagai bentuk realisasi program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 2007-2008 di wilayah kerja Puskesmas Waru.her/kp008 (KP008@01/11/2008 16:41)
dimuat di situs antaranews.com

Tidak ada komentar: