Selasa, 04 November 2008

MANFAATKAN SAMPAH SUNGAI UNTUK BIAYA SEKOLAH 16:44 Sabtu, 1 November 2008

MANFAATKAN SAMPAH SUNGAI UNTUK BIAYA SEKOLAH 16:44 Sabtu, 1 November 2008
SIDOARJO - Bagi sebagian besar orang, sampah merupakan sesuatu yang menjijikkan. Apalagi sampah itu berasal dari sungai. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi Taufik. Remaja tanggung umur 15 tahun yang berasal dari desa Ngaban Tanggulangin - Sidoarjo ini malah memanfaatkan sampah sungai untuk menunjang kelancaran sekolahnya.Apa yang dilakukan Taufik? Setiap sore hari sepulang sekolah dia berada berlama-lama dipinggir sungai yang terletak dibelakang rumahnya. Dengan berbekal sebatang bambu panjang 3 meter yang ujungnya diberi jaring, Taufik menunggu sampah plastik yang turut mengalir mengikuti aliran sungai."Sampah yang saya ambil khusus sampah plastik karena mempunyai daya jual tinggi," ujar pelajar kelas 2 sebuah sekolah swasta di Tanggulangin. Botol sampoo, gelas/botol minuman air mineral serta barang-barang plastik lainnya dia pungut dari sungai untuk kemudian dijual di pengepul sampah yang letaknya tak jauh dari rumahnya.Sampah plastik yang hanyut di sungai dia tangkap dengan memakai jaring yang ada diujung bambu. Sampah plastik ini selanjutnya dicuci hingga bersih yang kemudian dijemur dan dijual ke pengepul.Harga sampah plastik yang didapat Taufik berbeda-beda, sesuai dengan bahan plastiknya. Gelas bekas minuman mineral merek tertentu laku dengan harga paling tinggi. Perkilonya bisa mencapai 5 ribu, sedangkan barang plastik lainnya hanya sekitar 2 ribu perkilonya. "Apalagi kalau keadaannya bersih akan tambah mahal lagi," lanjut Taufik.Selain karena keadaannya sudah bersih, alasan Taufik memungut sampah dari sungai karena tak ingin melihat sungai yang dulu semasa kecil sebagai tempat mandi sekaligus bermain menjadi kotor. Walau kadangkala ia marah dalam hati bila melihat sendiri ulah masyarakat sekarang yang masa bodoh membuang segala kotoran ke sungai.Dalam sehari Taufik bisa mendapatkan sampah hingga 10 Kg. Terutama bila hujan deras, banyak sampah yang hanyut dan inilah masa panen baginya. Dan rata-rata dalam sehari dia bisa mengantongi uang tak kurang dari Rp. 30 ribu. "Uang ini sebagian saya tabung untuk persiapan kuliah, sisanya untuk biaya sekolah," ujar Taufik, yang bercita-cita kuliah di ITS jurusan mesin ini. her/kp008 (KP008@01/11/2008 16:44)
dimuat disitus antaranews.com

Tidak ada komentar: