Sabtu, 02 Juli 2011

PERSEPSI

Persepsi merupakan tahap paling awal dari serangkaian pemrosesan informasi. Persepsi adalah proses mendeteksi dan menginterpretasi informasi dengan menggunakan pengetahuan yang telah disimpan di dalam ingatan. Persepsi merupakan suatu proses menginterpretasi atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui system alat indera manusia. Sumber persepsi itu dipengaruhi oleh penampilan obyek itu sendiri juga pengetahuan seseorang mengenai obyek itu.
Sedangkan proses persepsi meliputi: pencatatan indera, pengenalan pola, dan perhatian.
Pencatatan indera adalah suatu proses perolehan informasi melalui alat-alat indera dalam bentuk yang masih kasar, belum memiliki makna dan lebih merupakan proses psikologis. Pencatatan indera memerlukan ruang yang cukup untuk menyimpan informasi yang ditangkap oleh reseptor. Informasi yang masuk ke dalam system pencatat indera berlangsung dalam waktu yang sangat singkat. Jenis ingatan indera ada dua; ingatan iconic dan ingatan echoic. Ingatan iconic merupakan system pencatatan indera terhadap informasi visual (gambar dan benda konkrit) melalui mata misalnya huruf “A”. ingatan echoic adalah system pencatatan yang beroperasi di dalam pendengaran manusia.
Pengenalan pola merupakan proses kelanjutan dari pencatatan indera. Pengenalan pola merupakan proses transformasi dan mengorganisasikan sehingga memiliki makna tertentu. Teori pengenalan pola meliputi : teori template matching (membandingkan satu stimulus dengan seperangkat pola khusus yang telah disimpan dalam ingatan jangka panjang), prototype (menyimpan pola yang abstrak dan pola yang ideal didalam ingatan), dis tinctive feature (membeda-bedakan diantara berbagai obyek atau huruf berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki masing-masing obyek atau huruf), dan Gestalt.
Pengenalan pola dipengaruhi oleh object superiority effect (sebuah obyek atau gambar lebih mudah dikenali apabila dirangkai dengan obyek-obyek lain di dalam sebuah peristiwa), dan word superiority effect (sebuah huruf atau kata lebih mudah dikenali apabila dirangkai dalam satu kata bermakna atau kalimat).
Menurut teori Gestalt, manusia memiliki kecenderungan mengorganisasikan atau membentuk struktur tertentu terhadap obyek-obyek visual. Prinsip-prinsip Gestalt meliputi prinsip kedekatan (obyek-obyek yang tampil berdekatan cenderung dipersepsikan sebagai satu kesatuan), keserupaan (obyek-obyek visual yang memiliki struktur sama atau mirip cenderung dipersepsi sebagai satu kesatuan), searah (obyek-obyek visual dipersepsi sama bila berada didalam satu arah pandangan, ketertutupan (elemen-elemen obyek atau stimulus yang kurang lengkap cenderung dilihat secara utuh) dan pragnan (tata letak sejumlah obyek, meski kurang beraturan cenderung dipersepsi secara baik, sederhana dan bermakna tertentu).
Perhatian adalah pemusatan pikiran terhadap suatu obyek dan pada saat yang sama seseorang mengabaikan obyek-obyek yang lain. Perhatian ada dua, perhatian terbagi (terjadi bila pada saat orang dihadapkan pada lebih dari satu sumber pesan atau lebih dari satu sumber pesan atau informasi yang saling berkompetisi sehingga orang tersebut harus membagi perhatiannya) dan perhatian selektif (terjadi bila pada saat orang dihadapkan pada lebih dari satu sumber pesan atau lebih dari satu sumber pesan atau informasi secara bersamaan waktunya sehingga orang tersebut harus memilih salah satunya dan mengabaikan yang lainnya). Teori-teori perhatian antara lain: teori penyaringan diawal atau diakhir proses perhatian (didalam perhatian terjadi proses memilih atau seleksi aspek-aspek tertentu dari stimulus atau informasi, hal ini dikarenakan manusia memiliki keterbatasan kemampuan untuk memproses sejumlah informasi dalam waktu yang bersamaan), dan teori kapasitas (perhatian merupakan proses penyediaan atau alokasi sumber-sumber kapasitas kognitif terhadap masukan stimulus atau informasi). Proses otomatisitas adalah penyelesaian pekerjaan atau tugas yang tidak banyak menyita kapasitas kognitif.
Hal ini dapat terjadi akibat dari banyaknya latihan yang dilakukan oleh seseorang di dalam melakukan pekerjaan itu. Namun demikian, sebagian pekerjaan ada yang tetap memerlukan proses terkendali (menyita kapasitas kognitif yang pokok) meski pekerjaan itu sudah dilakukan beberapa kali.
Proses otomatisasi dapat digunakan pada tugas-tugas yang melibatkan obyek-obyek yang sudah sering dikenal atau akrab. Pemrosesan terkendali digunakan untuk tugas-tugas yang baru yang belum dikenal. Pemrosesan otomatis bersifat parallel, seseorang dapat menangani dua obyek atau lebih secara sekaligus.
Kesadaran adalah isitilah yang sangat berhubungan dengan perhatian tetapi tidak identik dengan perhatian. Kesdaran ada dua, pasif (kesadaran seseorang tentang lingkungan pada saat melamun, menikmati keindahan sebuah karya seni, dan mendengarkan music), dan kesadaran aktif (melibatkan kebutuhan seseorang untuk merencanakan, membuat keputusan, dan melaksanakan keputusan tersebut).
Kesadaran aktif ini digunakan manakala seseorang sedang mempelajari pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang baru, merencanakan memilih karier/jurusan sekolah, serta ketika proses otomatisasi terhalang tatkala mengendarai mobil tiba-tiba berhenti karena ada penyeberang jalan yang melintas.
Fenomena lain yang terjadi dalam persepsi; persepsi bawah sadar/subliminal perception (persepsi terhadap suatu obyek dapat terjadi tanpa disengaja atau disadari oleh seseorang, stimulus yang tampak yang tidak diperhatikan seseorang tetapi bisa mempengaruhi perilaku orang tersebut), ilusi/kesalahan persepsi (terjadi ketika seseorang mempersepsi suatu obyek secara tidak tepat/tidak sesuai dengan yang semestinya (realitas obyektif), serta menghindari persepsi (stimulus yang bermuatan emosi cenderung kurang siap untuk dipersepsi daripada stimulus yang netral).
Persepsi melibatkan dua proses sekaligus: proses bottom up (apa yang ditampilkan oleh stimulus atau obyek persepsi) dan proses top down (pengetahuan seseorang yang relevan dengan stimulus itu). Ada dua jenis sumber informasi yang dapat digunakan untuk mempersepsi dunia luar secara tepat yakni informasi yang ditampilkan stimulus sensori pada waktu itu, pengetahuan serta pengalaman yang relevan yang dimiliki dan telah tersimpan di dalam ingatan seseorang.
Factor-faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain adalah: familiaritas obyek (obyek-obyek yang sudah dikenal akrab akan lebih mudah dipersepsi daripada obyek-obyek yang baru atau masih asing), ukuran (obyek-obyek yang ditampilkan dalam ukuran besar akan lebih mudah dipersepsi atau dikenali daripada obyek-obyek yang berukuran lebih kecil), intensitas (obyek-obyek yang memiliki warna mencolok atau tajam akan lebih mudah dikenali daripada obyek-obyek yang memiliki warna tipis atau kurang tajam), gerak (obyek-obyek yang bergerak cenderung lebih cepat dipersepsi daripada obyek-obyek yang diam atau pasif) dan konteks obyek (suatu obyek akan dipersepsi secara berbeda manakala konteks obyek itu berubah, misalnya kalau orang tua tua akan kelihatan makin tua bila berkumpul dengan anak-anak muda).
Ada dua macam realitas, yaitu realitas obyektif (adalah fenomena yang besifat realitas fisik atau geografis, fenomena ini menggunakan ukuran-ukuran yang akurat dan cenderung tidak berubah sepanjang waktu misalnya sebuah meja mempunyai panjang 2 meter, semua sepakat mengakui kalau ukuran benda-benda ini relative bersifat stabil karena dihasilkan oleh alat-alat yang sudah baku) dan realitas subyektif (fenomena ini bisa juga disebut sebagai realitas psikologis).
Diantara kedua realitas ini, diyakini bahwa yang banyak mempengaruhi sikap dan perilaku manusia adalah realitas subyektif atau psikologis. Oleh sebab itu, para ahli psikologi lebih memusatkan perhatiannya kepada studi-studi mengenai perilaku manusia di dalam perspektif realitas subyektif daripada realitas obyektif.

Tidak ada komentar: