Sabtu, 02 Juli 2011

Adityo Putro Sulistiyo, S.Pd., Guru SDN Anggaswangi 1 Sukodono: Ajarkan Pancasila Sedari Dini

Bergesernya nilai-nilai kemanusiaan yang sering terjadi di masyarakat, mulai lunturnya nasionalisme dikalangan generasi muda bangsa, bahkan dikalangan lembaga pendidikan, ini menggambarkan bahwa keberadaan pancasila sebagai dasar Negara Indonesia belum atau bahkan tidak dipahami oleh masyarakat.
Mengapa masyarakat tidak memahaminya? Karena masyarakat saat ini sudah tidak banyak mengetahui tentang pancasila apalagi pancasila sudah tidak ada di pelajaran sekolah. Jadi wajar kalau masyarakat tidak mengetahuinya. Mulai anak SD hingga mahasiswa pasti banyak yang lupa tentang sila-sila dalam pancasila. Jangankan SD, mahasiswa kalau disuruh menghafal urutan sila-sila dalam pancasila banyak yang kewalahan.
Beda dengan pola pendidikan beberapa waktu yang lalu, setiap pagi anak SD disuruh menghafalkan pancasila bahkan dengan butir-butir pancasilanya. Karena sudah terbiasa dengan hafalan maka hingga anak SD ini sekolah tingkat atas (kuliah) masih hafal urut-urutan sila pancasila. Bukan sekedar hafal tapi juga mampu mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila ini kedalam kehidupan sehari-hari.
Yakni nilai-nilai kemanusiaan, kemasyarakatan, social, ketuhanan yang semua ini didapatkan karena pemahaman yang benar dari dampak hafalan yang dilakukannya. Bagaimana bisa seseorang mengikuti suatu aturan kalau yang bersangkutan tidak paham dan hafal dari aturan itu? Begitu juga dengan pancasila tadi.
Oleh karena itu dimasukkan pancasila kedalam kurikulum sekolah di tahun ajaran 2011-2012 ini sungguh sangat tepat. Bahkan kalau bisa dijadikan mata pelajaran tersendiri agar ruh pancasila ini benar-benar bisa dijiwai oleh peserta didik sekaligus dapat diterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Alangkah malu bila lambang dan dasar Negaranya banyak peserta didik tidak tahu. Secara logika, kalau lambangnya saja tidak tahu bagaimana bisa mengamalkan nilai-nilai dan falsafah pancasila yang terkandung didalamnya?
Masuknya pancasila ke dalam kurikulum pendidikan kedepan ini sekaligus sebagai benteng dari gempuran berbagai faham, ideologi dan aliran yang merongrong kewibawaan bangsa dan Negara Indonesia. Lewat jalur informasi yang masuk, baik teknologi maupun budaya seolah ingin warga Indonesia ini melupakan pancasila dan mengikuti faham yang mereka bawa. Ketegasan pemerintah untuk menangani gangguan-gangguan semacam ini sangat perlu dilakukan agar kesatuan dan persatuan bangsa tetap terjaga.
Juga pemerintah harus segera memberikan juklaknya sehubungan dengan masuknya pancasila dalam kurikulum sekolah. Yang diharapkan pancasila beserta nila-nilainya akan bisa menjadi teladan bagi seluruh bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar: