Minggu, 27 Januari 2013

DR. Suparti, Ketua UPBJJ Universitas Terbuka Jember: Master Teacher Konsisten dan Bertujuan Mulia

DR. Suparti

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menerapkan kurikulum baru pada Juni 2013 nanti. Persiapannya, Kemendikbud melatih 350 ribu master teacher selama 6 bulan. Selama 6 bulan ini dipakai untuk pelatihan-pelatihan dengan menciptakan master teacher. Tentu saja master teacher ini dipilih beberapa orang berkualifikasi memadai untuk dijadikan masternya itu.
Kurikulum 2013 ini nanti salah satunya mencakup rencana menerapkan konsep master teachers (semacam Guru Master atau bisa juga Guru Utama). Master teachers inilah yang akan menjadi ujung tombak Kemdikbud dalam melatih guru-guru agar siap menjalankan kurikulum baru tersebut. Guru-guru berprestasi dan memiliki skill atau kemampuan mengajar yang baik akan dilatih terlebih dahulu untuk kemudian menyampaikan ilmu yang didapat kepada guru yang lain.
Mengapa ada master teacher? Kurikulum baru ini menggunakan scientific approach, mengutamakan kemampuan bertanya dan nalar menjadi proses penting, obyek pengamatannya adalah fenomena alam dan fenomena sosial. Nilai yang ditanamkan dalam kurikulum ini adalah nilai jujur, disiplin, bersih, kecintaan terhadap lingkungan, dan nilai ke-Indonesiaan.
Jika konsep tersebut benar diterapkan, untuk melatih guru nantinya tidak lagi bergantung pada kalangan perguruan tinggi. Tetapi, guru akan dilatih oleh guru-guru sendiri yang disebut master teacher. Master teacher, adalah guru yang dianggap memiliki kelebihan di atas rata-rata guru lainnya, antara lain dalam bentuk wawasan, pengetahuan, prestasi dan lain-lain.
Master teacher nanti diambilkan dari guru, kepala sekolah, atau pengawas yang memiliki prestasi akademik dan pembelajaran yang bagus. Contohnya para guru teladan atau mereka yang pernah mendapatkan penghargaan nasional atau internasional. Sehingga, semua guru terbaik di Indonesia berkesempatan untuk ikut seleksi.
Alangkah baiknya, sosialisasi tentang master teacher ini harus sampai ke sekolah dan guru yang ada dipelosok negeri sekalipun. Master teacher tetap harus didisain dengan benar. Karena dengan adanya master teacher, terbuka peluang bagi guru, kepala sekolah, pengawas untuk berkompetensi dan dapat mengimplementasikan langsung kompetensinya. Dengan demikian, gelar dan penghargaan guru teladan, guru ideal, atau pun guru berprestasi tidak berhenti sebatas penghargaan di atas kertas. Ataupun sebatas seremonial saja tanpa ada tindak lanjutnya.
Pemanfaatan kompetensi ini akan sangat bermanfaat bagi guru-guru yang ada di daerah masing-masing dengan adanya master teacher.
Apalagi, pada kenyataannya masih banyak guru teladan atau guru berprestasi yang belum dapat berkiprah langsung karena kendala birokrasi di daerahnya sendiri. Dengan harapan, seleksi master teachers tentunya benar-benar memperhatikan kompetensi dan prestasi  yang pernah diraih calon peserta, sehingga tujuan utama dan mulia dibentuknya master teacher dapat tercapai.
Adanya master teacher dengan melibatkan guru yang kompeten akan sangat mendukung sistem peningkatan mutu pendidikan. Syaratnya, kesempatan seleksi dibuka seluas-luasnya bagi setiap guru untuk bisa mengikutinya.
Seleksi juga benar-benar dilaksanakan secara obyektif, bukan karena faktor “kedekatan” tertentu atau ‘ada permainan’. Syarat lainnya, harus memperhatikan portofolio prestasi calon peserta seleksi. Keberadaan master teacher ini juga bakal menjadikan kualitas pelatihan guru akan lebih baik.  
Tujuan Mulia
Setidaknya, master teacher bukan orang lain bahkan orang asing yang baru saja dikenal oleh guru-guru peserta pelatihan. Ada kedekatan secara psikologis antara master teacher dengan guru-guru yang dilatihnya. Guru peserta pelatihan akan lebih leluasa dan enjoy bertanya atau sharing dengan master teacher yang sesama guru.
Suka duka pengalaman mengajar di kelas, menghadapi anak dengan berbagai karakter akan dengan mudah terkomunikasikan dengan baik manakala master teachernya berprofesi sama. Dengan kata lain, kemampuan intelektual master teacher tidaklah cukup untuk menjadi pembimbing teman seprofesinya. Ketrampilan berkomunikasi juga harus menjadi pertimbangan yang matang saat perekrutan master teacher.
Ada tiga hal yang penting dalam pelatihan guru ini adalah materi pelatihan, target guru yang dilatih, dan metode pelatihan yang digunakan. Semua materi harus tepat sasaran dan berdayaguna. Dan sebisa mungkin program ini berkelanjutan bukan sekedar pelengkap kurikulum baru tapi lebih diperhatikan peningkatan kualiatas diri dan profesi bagi yang  menjalaninya. Salah satu tujuan konsep master teacher ini adalah untuk menumbuhkan rasa percaya diri guru, dan memotivasi guru  untuk berprestasi.
Sehingga guru-guru yang akan dipilih untuk mengikuti pelatihan menjadi master teacher tidak hanya berasal dari kota besar, tetapi juga dari tingkat kabupaten. Adanya control yang ketat dari Kemendiknas tentang hasil dari pelatihan ini. Yang nantinya, hasil pelatihan bisa dijadikan jaminan untuk membangun pendidikan yang lebih baik dan tentu saja untuk tujuan mulia.YUS



1 komentar:

Sobirin Nur Imam mengatakan...

kunjungi juga yah blog saya di https://sobirinimam.blogspot.com