Senin, 27 Desember 2010

Komentar: Hj. Retno Untari HP, S.Pd., Kepala SMPN 3 Taman: BOS Telat, Salah Sekolah


Kabar tentang keinginan pemerintah akan menyederhanakan penyaluran dana pendidikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) mulai 2011 sehingga birokrasinya tidak terlalu panjang dibanding periode 2005-2010 ini cukup menggembirakan kalangan pendidik.
Mulai 2011 aliran dana BOS tidak lagi melalui Kementerian Pendidikan Nasional tapi jalurnya adalah dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) disalurkan langsung ke pemerintah kabupaten/kota dan selanjutnya ke sekolah.
Seperti yang dikatakan mendiknas, M. Nuh, kalau dulu dana BOS melalui Kemenkeu lalu ke Kemendiknas dan disalurkan ke pemerintah kabupaten/kota dan ke sekolah. Jadi intinya mulai tahun depan Kemendiknas tidak lagi memegang dana BOS.
Penyederhanaan ini sebagai upaya pemerintah untuk mempercepat penerimaan dana BOS di sekolah, sehingga bisa segera digunakan untuk kepentingan anak-anak sekolah. Dengan harapan penyederhanaan ini, ke depan sudah tidak ada lagi kabar ada sekolah yang menerima dana BOS terlambat.
Mengingat keberadaan BOS, diakui atau tidak sangat membantu perkembangan sekolah. Terutama kegiatan-kegiatan yang menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Terlebih pada sekolah standar nasional yang memiliki cost minimal.
Kalaupun dana BOS lancar diterima sekolah, inipun sebenarnya masih jauh dari cukup untuk membiayai proses pendidikan di sekolah dengan mutu yang ideal. Sehingga seringkali pihak sekolah ‘sambat’ ke wali murid akan keadaan dana untuk pendidikan di sekolah.
‘Sambat’nya sekolah ini mempunyai maksud agar orang tua murid memahami kondisi keuangan sekolah sehingga kalau ada kekurangan pelayanan pendidikan dari sekolah ke murid-muridnya, orang tua bisa memakluminya.
Sangat beruntung di SMPN 3 Taman ini, orang tua sangat peduli dengan pendidikan anak-anaknya. Tatkala sekolah ‘nyambat’ tentang kondisi keuangan dengan rencana yang akan dilaksanakan sekolah untuk kemajuan anak didiknya, orang tua langsung merespon positif. Bentuknya, mereka bersepakat untuk menyumbang sejumlah uang dengan besarnya disesuaikan dengan kondisi keuangan orang tua siswa. Besar kecilnya ini orang tua yang menentukan, sekolah tidak memaksa.
Bagaimana dengan orang tua yang memang tidak mampu untuk membayar uang sumbangan sukarela ini? Kebijaksanaan sekolah dengan mempersilahkan orang tua murid ini menghadap kepala sekolah tentang ketidaksanggupan membayar uang sumbangan ini dan akhirnya orang tua yang tidak mampu dibebaskan untuk tidak membayar uang sumbangan. Ini akan berlaku istilahnya subsidi silang.
Kepedulian orang tua ini ternyata bukan hanya berupa sumbangan uang melainkan juga barang-barang yang berkaitan dengan pendidikan. Setidaknya ada enam kelas yang sudah multimedia dan kesemuanya ini berkat sumbangan orang tua. Ada yang menyumbang kipas angin, LCD, microphone hingga perbaikan orang tua masih peduli juga. Bahkan pihak instansi swasta juga turut peduli dengan pendidikan di SMPN 3 Taman, ada pabrik kaca yang membantu lima anak untuk sekolah.
Dana partisipasi orang tua dan lingkungan sekitar sekolah selain untuk menunjang proses belajar mengajar juga bisa untuk memberi uang transport kepada 18 siswa yang besarnya Rp 5.000,00 perhari tiap siswa.
Kunci sukses pendayagunaan dana BOS terletak pada laporan akuntabilitas yang bagus. Laporan keuangan beres, ada keterbukaan dan tanggung jawab maka orang tua, lingkungan sekitar sekolah yang peduli dengan pendidikan di sekolah ini juga akan puas dan semakin peduli.
Laporan keuangan yang bagus bila dipegang oleh orang yang amanah dan pelaksana yang epnuh tanggung jawab. Dan kalau ada dana BOS yang terlambat, sebenarnya itu salah pihak sekolahnya sendiri yang tidak segera membuat laporan keuangan. Andai ada keterlambatan dana BOS cair, bagaimana solusinya? Dengan seijin orang tua dalam hal ini komite sekolah, pihak sekolah akan menggunakan dana tabungan siswa terlebih dahulu. Bila dana BOS cair segera mengembalikan uang tabungan yang dipinjam tadi. Dengan cara seperti ini, walau dana BOS macet atau telat kegiatan belajar mengajar di sekolah masih terus berlangsung dan berjalan lancar. YUS

Tidak ada komentar: