Senin, 15 November 2010

UKS: Sabtu Bersih di SMPN 1 Taman



Sering kita mendengar istilah Jumat Bersih diberbagai instansi pemerintah yang intinya pada hari Jumat diadakan bersih-bersih di lingkungan kerjanya masing-masing. Tapi kalau di SMPN 1 Taman sedikit berbeda, karena istilahnya diganti jadi Sabtu Bersih. “Hari Sabtu seluruh dewan guru dan anak didik melakukan senam atau olah raga bersama yang dilanjutkan dengan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah secara bersama-sama pula. Kegiatan pengembangan diri berupa pembinaan ekstrakurikuler dilakukan setelah acara bersih-bersih,” terang Dra. Ambar Sri Sulastri,M.Pd selaku Kepala SMPN 1 Taman kepada PENA.
Ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi penghuninya. Upaya untuk menghadirkan lingkungan bersih lagi sehat juga diterapkan manakala siswa datang terlambat tanpa alasan yang jelas. Siswa yang terlambat diberi tugas memungut sampah daun lalu memasukkannya ke dalam bak sampah. “banyaknya daun yang dipungut kami sesuaikan dengan keadaan fisik anak jadi jangan sampai hal ini malah bikin mereka capek atau sakit sehingga tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik,” ujar Drs. Sugeng, waka kesiswaan SMPN 1 Taman.
Bikin Pupuk Organik
Sampah yang terkumpul di lingkungan sekolah ini dimanfaatkan secara baik oleh tim adiwiyata. Salah satu bentuknya dengan dibuat pupuk organic dengan bantuan komposter. “Kebetulan beberapa tahun yang lalu kami dapat bantuan komposter sekaligus ketrampilan membuat pupuk kompos ini lalu kami praktekkan dan hasilnya cukup menggembirakan,” kata Sugeng.
Pupuk organic ini nantinya akan dipakai untuk memupuk tanaman yang ada dilingkungan sekolah. Sayang pembuatannya belum maksimal sehingga belum bisa dinikmati oleh lingkungan luar sekolah. Sampah daun, plastic dan kertas dipilah lalu yang bisa didaur ulang dimanfaatkan untuk ketrampilan misalnya gelas, botol air mineral atau bungkus makanan ringan bagi siswa. Selain membuat lingkungan bersih, siswa juga tidak keluar biaya untuk pelajaran ketrampilan. Proses pemilahannya dimulai dari penyediaan tong sampah yang dibedakan organic dengan anorganik. Siswa juga dilibatkan dalam proses pemilahan ini, sehingga mereka tahu bahwa sampah ternyata masih bisa digunakan dan tidak semua sampah itu tidak berguna.
Pemahaman akan pentingnya UKS di sekolah juga turut disosialisasikan melalui bidang studi geografi, biologi dan olah raga. “Ketiga bidang studi saling terkait dan menunjang keberadaan UKS di sekolah kami,” tutur Dra. Ambar Sri Sulastri, M.Pd. Intinya, ditanamkan dalam diri peserta didik untuk mau peduli dengan lingkungan sekitarnya, baik di sekolah, rumah ataupun dimanapun berada.
Soal kesehatan peserta didik, bentuk antisipasi sekolah tentang penyebaran penyakit tertentu bagi peserta didiknya yakni dengan menjalin kerja sama dengan puskesmas Taman. Bentuk kerjasamanya dengan mengadakan pemberian vaksinasi serta pemeriksaan secara menyeluruh terhadap siswa kelas 7.
Disamping itu, diadakannya penyuluhan kesehatan oleh wali murid yang berprofesi sebagai dokter. Juga peran guru BK dalam upaya mensosialisasikan kesehatan fisik dan mental. Penyebarluasan informasi tentang bahaya merokok bagi kesehatan juga tak henti-hentinya dilakukan kader UKS beserta guru BK. “Kami libatkan guru BK karena pendekatan yang dilakukan ke peserta didik itu sangat personal, diharapkan dengan metode ini upaya untuk menyehatkan peserta didik baik fisik maupun mental bisa tercapai,”harap Ambar.
Maraknya penggunaan narkoba dan pornografi dikalangan remaja tak luput dari perhatian pihak sekolah. Sidak ke kelas adalah cara paling efektif untuk saat ini. “Tentu waktunya tidak kami tentukan dan sifatnya sewaktu-waktu jadi anak kalau memang tidak membawa barang-barang terlarang tadi ya tidak masalah. Lain halnya bagi siswa yang bawanya pasti akan terlihat tergopoh dan gemetaran. Kami lakukan sidak ini tujuannya agar anak-anak tidak main-main dengan barang-barang terlarang tadi,” ungkap Sugeng.YUS
Caption foto: Dra. Ambar Sri Sulastri, M.Pd (berkerudung coklat nomor empat dari kiri) ketika berada ditengah-tengah tim Adiwiyata SMPN 1 Taman. (foto:YUS)

4 komentar:

YQN mengatakan...

waduh... guru-guru ku dulu rek....

Zero Acid mengatakan...

wahh apaan kata BK murid2 dilarang merokok,lalu Guru BK yang laki2 malah enak2-an ngerokok di depan siswa malahan

my be mengatakan...

waaa...ada Mr.sugeng...
how do you do mr.sugeng...
how do you do ....
:D

qoen_kunama mengatakan...

waaaahhh... almaterkuuuu
itu pak sugeng guru bhs inggris?
hi.. mr. Sugeng.. how are you?
long time not see :)