Jumat, 29 April 2011

Fajar Nugraha, S.Pd., S.Psi,: Guru BK SMP Dharma Wanita 8 Waru: Bukan Polisi Sekolah



Selama ini keberadaan guru bimbingan konseling (BK) di sekolah-sekolah seringkali diidentikkan dengan guru yang tugasnya hanya memberi hukuman pada siswa yang melanggar peraturan sekolah.
Guru BK tak ubahnya seperti polisi sekolah yang kerjanya hanya memberi hukuman siswa yang melanggar peraturan. Apalagi ruang BK adalah tempat untuk mengeksekusi siswa yang bermasalah. Ini sudah umum dimasyarakat kita menyoroti keberadaan guru BK di sekolah.
Sejatinya, guru BK itu adalah sahabat siswa di sekolah. Artinya, selain ada orang tua di sekolah (dalam hal ini wali kelas) siswa punya sahabat untuk berbagi cerita yakni guru BK. Suka duka serta berbagai pengalaman sebaiknya dibagi ceritanya kepada guru BK. Kenapa? Terutama untuk masalah-masalah yang sifatnya pribadi dan penuh rahasia. Berbagi cerita kepada guru BK ini akan sangat terjamin kerahasiaannya mengingat guru BK sebagai tenaga professional sudah terikat oleh kode etik profesi konselornya.
Selain bertanggung jawab kepada atasan juga terpenting bertanggung jawab pada Tuhan. Ini tanggung jawab moral yang tidak bisa dibilang ringan bagi seorang guru BK.
Secara professional, tugas dan fungsi guru BK itu membantu guru bidang studi lain, terutama membantu tugas kesiswaan dan kurikulum. Membantu tugas kesiswaan yakni menjadi mitra bagian tata tertib. Dengan kata lain, bila ada siswa yang melanggar peraturan sekolah maka yang memberi sangsi adalah bagian tata tertib, guru BK hanya mendampingi siswa yang bermasalah tadi.
Faktanya, selama ini yang menangkap bagian tata tertib tapi untuk penanganan lebih lanjut yakni pemberian sangsi diserahkan ke guru BK. Ini sungguh suatu kesalahan besar! Yang memberi sangsi sekaligus point kesalahan ya bagian tata tertib. Guru BK sekedar mendampingi dan memberikan bimbingan agar siswa yang bersangkutan tidak melanggar tata tertib sekolah lagi.
Yang berikutnya adalah membantu kerja kurikulum. Ini berupa pemberian informasi tentang penjurusan di kelas XI serta bakat minat siswa kelas XII. Member informasi tentang seluk beluk jurusan sekolah serta prospek kerjanya. Membantu siswa kelas XII dalam menentukan pilihan, kerja atau kuliah. Ataupun membantu siswa yang ikut PMDK ataupun jenis-jenis penerimaan mahasiswa baru yang lainnya.
Bimbingan dan konseling yang diberikan ini sifatnya pribadi ataupun kelompok. Dan hasil bimbingan dan konseling ini setiap bulan dibuatkan laporan untuk dilaporkan ke Kepala Sekolah. Soal administrasi guru BK itu tidaklah seringan yang dituduhkan selama ini. Ada laporan harian, mingguan hingga tahunan, semua dirinci jumlah bimbingan/konseling pribadi dan kelompok. Sehingga nada minor yang ditimpakan ke pundak guru BK, yang disebut tidak banyak kerjalah, kerjanya hanya duduk sajalah, kini bisa dengan gambling dilihat bahwa sesungguhnya kerja guru BK tidak sedikit!
Pada akhirnya citra guru BK dimata masyarakat akan terbentuk sesuai dengan tugas dan wewenang guru BK yang sesungguhnya. YUS

Tidak ada komentar: