Jumat, 27 Juli 2007

Membikin Rumah Tampak Asri dan Sejuk


Menyusutnya areal pertanian ini disebabkan karena pesatnya pembangunan fisik kota dan pertambahan penduduk. Banyak areal persawahan yang berubah fungsi menjadi perumahan. Sehingga lahan untuk bertanam semakin sempit bahkan cenderung tidak ada. Hal ini terutama terjadi di daerah perkotaan.
Ini berdampak pada keengganan warga kota akan bertanam pepohonan. Padahal, fungsi keberadaan pohon sangat menunjang kualitas hidup manusia sekitarnya. Setidaknya dengan banyaknya tanaman hijau maka semakin segar udara yang ada disekitar dan dihirup manusia.
Idealnya areal pertanian dapat dipertahankan untuk mendukung pelestarian lingkungan hidup dan pelestarian keanekaragaman hayati. Sayang, ini semua mungkin saat ini tinggal menunggu waktu kepunahan dan kesirnaannya.
Pemanfaatan lahan di kawasan pemukiman dan bangunan umum dengan pemberdayaan tanaman hortikultura, bisa jadi salah satu upaya untuk mengatasi ketidakharmonisan alam tadi. Tidak ada kata terlambat apalagi berdalih bahwa rumahnya tidak ada halaman lagi untuk ditanami pohon.
Ini alasan klasik yang sering kita dengar tatkala ada rumah yang gersang tanpa tetumbuhan. "Tidak ada lahanlah, tidak ada tempat untuk bertanamlah," serta alasan lain yang intinya menyalahkan keadaan bukan kreatifitas yang andalkan.
Padahal, kemajuan teknologi mempermudah manusia untuk bisa bertanama walau tanpa media tanah. Ada hidroponik, tabulampot hingga sawah tadah hujan, semua ini untuk kemakmuran dan kesejahtraan hidup manusia.
Setidaknya ada beberapa jenis tanaman yang ideal ditanam dilahan rumah. Diantaranya, Tanaman Hias (Anggrek, Non Anggrek) , tanaman Sayuran dan Toga, tanaman Produktif (buah)Mangga, Belimbing, Rambutan, Jambu Air, Srikaya, Jeruk, Sirsak, Durian, Delima, Sawo, Manggis, Melinjo, Nangka.
Wlau begitu, tidak sembarangan menanamnya. Artinya, penempatan penanaman ini harus disesuaikan dengan lokasi serta keadaan rumah penghuninya.
Misalnya, bagian depan dan samping (kecuali lahan luas) ini baiknya ditanami tanaman hias anggrek dan non anggrek serta tanaman produktif yang rendah tidak rimbun daunnya. Ini bisa direalisasikan dengan meletakkan tanaman buah dalam pot/tabulampot.
Sedangkan bagian belakang bisa ditanami tanaman sayuran dan Toga serta tanaman produktif (buah) yang tinggi dan rimbun daunnya.
Jenis tanaman yang bisa ditanam diantaranya tanaman Hias (Non anggrek), tanaman Produktif (buah), Sawo duren, Sawo kecik, Durian, Mangga, Rambutan, Salam. Tanaman produktif (langka) Buni, Bisbol, Gandaria, Jambu Mawar, Kemang, Kepel, Menteng, Rukem, Nam-Nam, Lobi-lobi, dan Srikaya.
Pengaturan tanam tanaman tadi disesuaikan dengan letak dan karakter tanaman. Bagian depan non anggrek, tanaman produktif (langka) yang rendah dan tidak rimbun daunnya. Bagian samping dan belakang bisa ditanamai tanaman produktif (langka) yang besar dan rimbun daunnya mempunyai fungsi ganda; untuk bagian samping dapat berfungsi sebagai tanaman barier/pemisah antara gedung disebelahnya juga untuk bagian belakang dapat berfungsi sebagai tanaman peneduh, pemisah jalur parkir serta kebun buah mini. Niscaya kalau smeua ini kita lakukan, akan didapat suasana yang sejuk, asri dan nyaman. Bukankah rumahku adalah surgaku? ***

Tidak ada komentar: