Minggu, 27 November 2011

Daniel Yudha Kumoro, S.Psi., Guru BK SMAN 1 Waru: Latih Anak Hidup Mandiri

Ada beberapa pilihan yang ada bagi siswa lulusan SMA/SMK, kerja, kursus, atau kuliah. Bagi yang ingin mengaplikasikan ilmu selama sekolah bisa langsung memasuki dunia kerja. Untuk yang ingin mencari ilmu tapi cepat dapat kerja, pilihannya kursus dan kuliah adalah pilihan bagi yang memiliki biaya lagi masih ingin mencari ilmu. Faktanya, banyak lulusan SMA/SMK yang masih memiliki minat menuntut ilmu tapi soal biaya mereka tidak ada. Beasiswa salah satu solusinya. Saat ini universitas baik negeri maupun swasta sudah mulai banyak yang memberikan beasiswa bagi lulusan SLTA. Bahkan, universitas luar negeri, semisal dari Malaysia, Singapura serta beberapa negara-negara Eropa memberikan beasiswa kepada lulusan SLTA dari Indonesia. Hal ini didukung dengan mempromosikan universitasnya di Indonesia melalui acara seminar yang mengundang siswa kelas XII dan guru bimbingan konseling. Masing-masing universitas ini berlomba menarik minat lulusan SMA/SMK untuk mendaftar di kampusnya. Bahkan,tidak jarang mereka memberikan beasiswa penuh bagi pelajar Indonesia. Dengan iming-iming beasiswa ini diharapkan minat untuk kuliah ke luar negeri semakin besar. Setiap ada even pameran pendidikan luar negeri, pengunjungnya selalu membludak. Jika calon mahasiswa tersebut memenuhi syarat, ada baiknya kesempatan untuk mencari ilmu ini dipergunakan. Bukankah dalam ajaran agama disebutkan bahwa tuntutlah ilmu hingga ke negeri China. Bila minat untuk kuliah ke luar negeri itu ada dalam diri calon mahasiswa apalagi persyaratan untuk itu juga lengkap, mengapa harus dihalang-halangi? Bila kuliah ke luar negeri apa tidak terkesan meremehkan kualitas pendidikan di Indonesia dan memandang kualitas pendidikan luar negeri lebih baik? Pendidikan di Indonesia baik, sekolah ke luar negeri tidak bermaksud menilai rendah pendidikan di Indonesia tetapi sekolah jauh dari negeri sendiri dapat melatih kemandirian dan mengenal bangsa-bangsa di dunia. Ada beberapa hal sebelum kita belajar ke luar negeri diantaranya, hal pertama yang harus dilakukan cari informasi tentang beasiswa sebanyak mungkin. Kita bisa mencarinya dengan googling di internet, menjadi anggota mailing list beasiswa (seperti milisbeasiswa@yahoogroups.com), koran, kedutaan besar. Informasi yang dicari harus lengkap, seperti tata cara pelamaran, persyaratan nilai minimum, bahasa yang digunakan, nilai minimum TOEFL / IELTS, dokumen-dokumen yang diperlukan seperti Letter of Acceptance (LOA), deadline, syarat-syarat khusus, coverage (full scholarship, partial, atau sandwich) dsb. Informasi merupakan hal yang krusial, karena banyak sekali yang kehilangan kesepatan atau gagal karena tak memiliki info yang memadai. Sering kali informasi tentang beasiswa nyangkut atau terhenti. Sehingga seperti yang telah diutarakan bahwa dalam mencari informasi harus proaktif. Mendapatkan beasiswa bukan sesuatu yang mudah dan didapat dengan cepat. Banyak persiapan yang harus dilakukan, dan salah satu kendala dan rintangan terbesar bagi kebanyakan mahasiswa Indonesia adalah faktor bahasa. Kemampuan bahasa asing sangat penting guna kelancaran studi karena kita akan sekolah di tempat lain dimana bahasa asing digunakan. Kebanyakan program beasiswa dilaksanakan dengan bahasa Inggris, sehingga dari kemampuan dasar bahasa inggris dalam surat menyurat, perbincangan, menulis, hingga TOEFL® (Test of English as a Foreign Language) atau IELTS (International Language Testing System) sangatlah penting. Kemahiran bahasa tidak didapat dalam satu atau dua bulan, perlu berbulan-bulan guna persiapannya. Periksa semua dokumen yang diperlukan. Beberapa dokumen yang biasanya disyaratkan: Form aplikasi, mahasiswa/i kemudian isi form aplikasi dengan baik dan lengkap. Jika ada yang kurang jelas bisa ditanyakan langsung ke sekretariat program beasiswa. Ijazah (biasanya sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris), curriculum vitae yang terstruktur, lengkap dan seringkas mungkin serta persyaratan lain yang semuanya bisa didapatkan ketika ada acara pameran atau seminar tentang belajar di luar negeri beserta program beasiswanya. Belajar ke luar negeri apalagi dengan program beasiswa sungguh suatu impian sebagian lulusan SMA/SMK. Tinggal si pelakunya dengan jeli melihat peluang untuk itu. (YUS)

Tidak ada komentar: