Selasa, 25 Oktober 2011

Drs. H. Misbahuddin, Kepala MTs Nurul Huda Kalanganyar Sedati: Harus Kontinyu Pembinaan dan Monitoring Evaluasinya

Proyek USAID untuk Pendidikan Dasar yang terdesentralisasi atau Decentralized Basic Education 2 (DBE2) telah membantu selama beberapa tahun meningkatkan kualitas belajar dan mengajar di sekolah dasar (SD/MI/SMP/MTs) di Indonesia melalui pengembangan pendekatan yang inovatif untuk meningkatkan pelatihan profesi dan kualitas guru.
Mengapa dititik beratkan pada kualitas belajar dan mengajar di sekolah? Hal ini berdasar pada menarik perhatian siswa dalam kelas bukanlah hal yang mudah dan tidak semua guru bisa melakukan hal ini.
Bahkan, dalam setiap pembinaan selalu diingatkan kalau belajar efektif tak harus mengeluarkan biaya besar dan alat peraga yang mahal. Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar salah satu solusi.
Keterbatasan alat bukan lagi kendala dalam proses belajar mengajar. Barang sisa, limbah, dan lingkungan di sekitar bisa dijadikan sebagai bahan alternatif. Proses belajar mengajar lebih efektif dan interaktif. Kreativitas guru tersalurkan. Guru tak lagi mengajar secara konvensional dan siswa lebih termotivasi sehingga sekolah banyak mengalami kemajuan.
Sejak 2006, MTs. Nurul Huda mengikuti program DBE 2 sehingga telah menciptakan sistem sekolah dengan adanya kelompok belajar yang efektif untuk mendukung pengembangan metode pembelajaran berkesinambungan bagi guru. Program ini juga memberikan mereka keterampilan untuk mengatasi masalah kesiapan sekolah.
Sejumlah praktik terbaik telah berhasil dilaksanakan program DBE 2, meliputi : Paket Pelatihan Terakreditasi untuk meningkatkan kualifikasi profesi guru melalui pelatihan sambil tetap bekerja (on-the-job training) di tingkat gugus sekolah, pengembangan Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) yang dilengkapi dengan materi pengembangan profesional dan perangkat teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK), Laporan Mutu Sekolah, Program Membaca di Kelas, Pembelajaran Aktif dengan TIK (DALI/Developing Active Learning with ICTs), Program Pendampingan DALI/Kelas Satu Komputer (OCCA/One Computer Classroom Activities).
Pemantauan keadaan kelas lewat CCTV dari ruang guru serta penggunaan teknologi komunikasi, dalam hal ini SMS center bagi guru yang tidak hadir sekolah karena berhalangan sekaligus untuk memberi kabar ke orang tua tentang perkembangan pendidikan putra-putrinya.
Secara rutin diadakan pelatihan bagi guru-guru terutama yang mata pelajaran UN setidaknya empat atau lima bulan sekali. Namun, disela-sela itu sering diadakan kunjungan yang disertai dengan monitoring dan evaluasi. Tim yang datang langsung meninjau kelas-kelas dan bila ada ketidaksesuaian maka langsung diberitahukan saat itu juga solusinya. Di observasi ini, tim memantau langsung proses belajar mengajar, penataan ruang kelas, dan partisipasi siswa. Observasi ini merupakan bagian dari pantauan evaluasi hasil program DBE 2.
Namun, bukan berarti program ini tidak memiliki kendala, diantaranya bagi guru-guru yang non UN dan tidak mengikuti pelatihan. Untuk itulah pihak sekolah yang mengadakan pelatihan secara mandiri dengan menghadirkan pembicara dari Unesa, LPMP ataupun perguruan tinggi lainnya. Dengan materi penyusunan RPP. PTK hingga mencipatakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik.
Sebelum ikut program DBE, pelatihan-pelatihan selalu rutin dilakukan sekolah setidaknya dua kali dalam setahun. Sehingga saat mengikuti program DBE, tinggal menyesuaikan. Apalagi setelah DBE ini dikembalikan ke sekolah masing-masing, pihak sekolah sudah terbiasa dan siap untuk melanjutkan program DBE yang terbaik untuk peserta didik dan guru.
Setelah selesainya program DBE2 dari USAID ini diharapkan kepada para pejabat dari pemerintah daerah Sidoarjo, Dinas Pendidikan, Kantor Kementerian Agama dan seluruh pemangku kepentingan bidang pendidikan yang telah mendukung proyek; dan mendorong mereka untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dengan melanjutkan praktik-praktik terbaik DBE 2
Setidaknya secara rutin dan berkelanjutan diadakan monitoring, kunjungan yang disertai dengan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. Serta bantuan kelengkapan prasarana juga sangat dibutuhkan sekolah untuk menjaga kelangsungan budaya baik dari hasil pembinaan DBE2 USAID. YUS

Tidak ada komentar: