Selasa, 25 Oktober 2011

Dra. Zuroidah, Kepala SMK Muhamaddiyah 1 Taman: Dukung dengan Pembiayaan yang Memadai

Kabar tentang pemberian dana Bantuan Operasional Sekolah/BOS bagi sekolah menengah atas/kejuruan dan aliyah disambut antusias terutama bagi sekolah menengah kejuruan swasta. Mengingat dana yang dibutuhkan untuk pendidikan kejuruan tidak bisa dibilang sedikit.
Hal ini terkait dengan program wajib belajar/wajar 12 tahun. Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) memastikan pada 2013 para siswa sekolah di pendidikan menengah tidak akan lagi dipungut biaya SPP. Pemerintah telah menyiapkan program bantuan operasional sekolah (BOS) untuk SMA/SMK.
Mengacu pada pernyataan Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh, hal itu dilakukan karena program wajib belajar sembilan tahun (wajar 9 tahun) sudah berjalan lancar dan diprediksi akan selesai pada 2012. Pemerintah akan lebih fokus untuk mewujudkan wajib belajar 12 tahun.
Dalam rencana wajar 12 tahun ini, setidaknya ada beberapa kebutuhan yang harus dipersiapkan. Pertama, terkait dengan peserta didik. Masalah peserta didik itu adalah masalah yang paling berat karena terkait langsung dengan masalah pembiayaan. Oleh karena itu, pemerintah harus menyiapkan anggaran wajar 12 tahun.
Kebanyakan, peserta didik putus ditengah jalan setelah mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pendidikan sekolah kejuruan. Untuk saat ini saja sebagai pendukung kelanjutan pendidikan mereka, sekolah sudah mengupayakan dengan memberi bantuan khusus siswa miskin/BKSM.
Hanya sayang, jatah BKSM dari pemerintah semakin tahun jumlahnya menyusut. Padahal jumlah peserta didik yang miskin tidak makin sedikit melainkan semakin banyak. Dan tindakan yang diambil pihak sekolah yakni dengan memberikan kelonggaran-kelonggaran dalam urusan pembiayaan sekolah bagi orang tua.
Yang kedua adalah dengan mengadakan penambahan jumlah ruang kelas. Ini juga akan berkaitan dengan lokasi sekolah. Bila lokasi dan ruang kelas sudah maksimal artinya sudah tidak ada lagi lahan untuk dibangun kelas baru maka ruang kelas yang ada akan dimaksimalkan. Dengan kata lain, fasilitas yang ada akan dilengkapi dengan mengikuti perkembangan iptek.
Kalau wajar 12 tahun ini berjalan normal dan lancar serta kucuran dana BOS jumlahnya diperbesar maka jumlah peserta didik yang putus sekolah semakin kecil dan semakin banyak lulusan dari sekolah kejuruan yang siap memasuki dunia kerja.
Dan faktanya, dunia industri saat ini banyak yang membutuhkan tenaga kerja minimal lulusan sekolah lanjutan atas. Ini sudah menjadi kebutuhan dalam Negara yang berkembang seperti Indonesia. Sumberdaya manusia yang dibutuhkan untuk bisa bersaing setidaknya minimal lulusan sekolah lanjutan atas.
Sehingga program wajar 12 tahun dengan didukung pemberian dana BOS bagi sekolah lanjutan atas ini akan sangat menunjang. Kalau bisa dipercepat mengingat besarnya kebutuhan akan sumberdaya manusia di dunia industry dan usaha lulusan sekolah lanjutan atas semakin besar juga.
Pemberian dana BOS dalam jumlah yang besar juga akan sangat membantu percepatan keberhasilan wajar 12 tahun. YUS

Tidak ada komentar: