Majas adalah bahasa kias, bahasa yang
dipergunakan untuk menciptakan efek tertentu. Dalam penggunaannya, majas
diciptakan untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi penyimak atau pembicaranya.
Untuk lebih memahami tentang majas berikut kami sampaikan jenis-jenis majas
beserta contohnya :
- Paradok.
     Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan,
     namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda. Contoh : Dia
     besar tetapi nyalinya kecil.
 - Oksimoron.
     Adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan
     kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama. Contoh : Keramah-tamahan
     yang bengis
 - Asosiasi
     atau Simile. Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu dengan keadaan
     lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya. Contoh : Pikirannya
     kusut bagai benang dilanda ayam
 - Metafora.
     Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu dengan benda
     lain yang mempunyai sifat sama. Contoh : Jantung hatinya hilang tiada
     berita
 - Alegori.
     Adalah gaya bahasa yang membandingkan kehidupan manusia dengan alam.
     Contoh : Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.
 - Parabel.
     Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh karangan dengan
     secara halus tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, falsafah hidup
     yang harus ditimba di dalamnya. Contoh : Cerita Ramayana melukiskan maksud
     bahwa yang benar tetap benar
 - Personifikasi.
     Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.
     Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting
 - Alusi.
     Adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang, tempat atau
     peristiwa. Contoh : Kartini kecil itu turut memperjuangkan haknya
 - Eponim.
     Adalah gaya dimana seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan
     sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat
     tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu. Contoh :
     Hellen dari Troya untuk menyatakan kecantikan.
 - Epitet.
     Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari
     seseorang atau sesuatu hal. Contoh : Lonceng pagi untuk ayam jantan.
 - Sinekdoke -
     Pars Pro Tato. Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal untuk
     menyatakan keseluruhan. Contoh : Saya belum melihat batang hidungnya -
     Totem Pro Parte. Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk
     menyatakan sebagian. Contoh : Thailand memboyong piala kemerdekaan setelah
     menggulung PSSi Harimau
 - Metonimia.
     Adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri tubuh, gelar atau jabatan
     seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Ia menggunakan Jupiter
     jika pergi ke sekolah
 - Antonomasia.
     Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau
     jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia tak
     dapat menghadiri pertemuan ini.
 - Hipalase.
     Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang
     dimaksudkan. Contoh : ia masih menuntut almarhum maskawin dari Kiki
     puterinya (maksudnya menuntut maskawin dari almarhum)
 - Ironi.
     Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang
     dimaksudkan. Contoh : Manis sekali kopi ini, gula mahal ya?
 - Sinisme.
     Adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau sindiran
     tajam. Contoh : Harum bener baumu pagi ini
 - Sarkasme.
     Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan
     kutukan. Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli,
     diberi nasihat masuk ketelinga
 - Satire.
     Adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.
 
Contoh
: Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
- Inuendo.
     Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
     Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya
 - Antifrasis.
     Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna
     sebaliknya, yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri, atau kata-kata
     yang dipakai untuk menangkal kejahatan, roh jahat, dan sebagainya. Contoh
     : Engkau memang orang yang mulia dan terhormat
 - Pun atau
     Paronomasia. Adalah kiasan dengan menggunakan kemiripan bunyi. Contoh :
     Tanggal satu gigi saya tinggal satu
 - Simbolik.
     Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan
     benda-benda lain sebagai simbol atau perlambang. Contoh : Keduanya hanya
     cinta monyet.
 - Tropen.
     Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain
     terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang. Contoh : Untuk menghilangkan
     keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol minuman.
 - Alusio.
     Adalah gaya bahasa yang menggunakan pribahasa atau ungkapan. Contoh :
     Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan terulang lagi?
 - Interupsi.
     Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang
     disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam
     kalimat. Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.
 - Eksklmasio.
     Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.
     Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
 - Enumerasio.
     Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu
     persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas.
     Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya
     perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan
     bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan.
     Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan
     sejati.
 - Kontradiksio
     Interminis. Adalah gaya bahasa yang memperlihatkan sesuatu yang
     bertentangan dengan apa yang telah dikemukakan sebelumnya. Contoh :
     semuanya telah diundang, kecuali Sinta.
 - Anakronisme.
     Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam
     karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada
     saat itu. Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam
     berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada)
 - Okupasi.
     Adalah gaya bahasa yang menyatakan bantahan atau keberatan terhadap
     sesuatu yang oleh orang banyak dianggap benar. Contoh : Minuman keras
     dapat merusak dapat merusak jaringan sistem syaraf, tetapi banyak anak
     yang mengkonsumsinya.
 - Resentia.
     Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu yang tidak mengatakan tegas
     pada bagian tertentu dari kalimat yang dihilangkan. Contoh : “Apakah ibu
     mau….?”
 
Sumber:http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2290213-pengertian-dan-jenis-jenis-majas/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar