Hesti Ayu
Perwita, Pengurus OSIS MA Darul Ulum Waru:
Meningkatkan Nasionalisme
Melalui Internetisasi

Hal tersebut dikarenakan minimnya jiwa nasionalisme pada remaja masa kini. Jadi dengan peringatan tersebut dapat menumbuhkan kembali semangat kaum muda untuk menjaga apa yang diterima dan melakukan apa yang akan diberikan.
Apa yang dilakukan remaja? Apa saja yang bermanfaat, selagi tidak merugikan. Minimal dengan mau mengenang jasa dan sejarah para pahlawan itu akan menjadikan bangsa besar. Juga dapat dengan mengadakan peringatan dalam event-event tertentu, perlombaan, pameran dan kegiatan lain yang bermanfaat.
Semua itu dilakukan untuk memupuk rasa nasionalisme dikalangan remaja. Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah Negara dengan mewujudkan suatu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah
masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia
mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak beranjak dari situ.
Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk
mempertahankan negerinya, tempatnya hidup, dan menggantungkan diri.
Di zaman modern, nasionalisme
merujuk pada amalan politik dan ketentaraan yang berlandaskan nasionalisme
secara etnik serta keagamaan.
Nasionalisme merupakan hal yang
esensial saat ini. Hal ini dikarenakan nasionalime bisa membentuk karakter
bangsa untuk lebih mencintai dan menghargai bangsanya. Sepatutnya memang
nasionalisme dimiliki oleh semua kalangan, baik itu kalangan tua atau kalangan
muda. Namun setidaknya, kalangan muda-lah yang harus memiliki rasa
nasionalisme. Mengapa? Hal ini dikarenakan para remaja akan memimpin bangsa ini
di masa yang akan datang. Jika mereka tidak memiliki rasa nasionalisme, lantas
bagaimana nasib bangsa ini.
Remaja saat ini hampir seluruhnya
jarang berpikiran bagaimana caranya mengharumkan nama bangsa. Remaja saat ini
cenderung berpikiran bagaimana caranya agar dia bisa makan, bisa hidup dengan
layak, dan bisa bersenang-senang. Pola pikir seperti itu memang tidak
disalahkan, karena memang para remaja sebagai manusia memiliki hak untuk
memikirkan kehidupannya sendiri. Namun, apakah tidak tersisa sedikit ruang
dalam otak mereka untuk memikirkan nasib bangsa saat ini?
Ir.
Soekarno pernah berkata, “Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu pemuda
dapat mengubah dunia.” Perkataan lain dari Bung Karno, “Berikan aku 1000
orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda,
niscaya akan kuguncangkan dunia.” Dari dua kalimat Bung Karno ini bisa kita
tarik kesimpulan bahwa keberadaan pemuda sangatlah penting. Hal itu dicontohkan
dengan satu pemuda dapat mengubah dan mengguncangkan dunia.
Pengaruh
Globalisasi Internetisasi
Maka
dari itu, alangkah pentingnya keberadaan remaja, namun ketika keberadaan remaja
tersebut menjadi penting dan mereka tidak memiliki rasa nasionalisme, apa yang
akan terjadi?
Arus globalisasi begitu cepat
merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi
terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah
membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa
Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam
kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja-
remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat.
Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh
yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas
tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat
beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan
cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya
bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan
teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa
saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari-
hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang
berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini,
banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk
membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib
mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada
karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda
yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa
peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan
keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya
geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu
ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Adanya globalisasi dan internetisasi
seharusnya dijadikan alat untuk meningkatkan rasa nasionalisme dikalangan
remaja. Bukan malah menjerumuskan diri dan menjauh dari nasionalisme. YUS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar