Kamis, 28 Juni 2007

Teknik Penulisan Berita

Pengertian BeritaKegiatan jurnalistik selalu terkait dengan berita, sejak dari pengertian mengenal berita, cara pengumpulan (wawacanra dan investigatif) bahan berita serta tehnik penulisannya. Sebagai titik awal kita harus mengetahui apa itu berita, bagaimana perkembangan pengertian mengenai berita, unsur-unsur yang menentukan besar kecilnya berita.
Secara praktis berita dapat didefenisikan sebagai laporan tentang suatu peristiwa yang sudah terjadi yang dipandang penting untuk menentukan sikap serta tindakan. Tetapi semua defenisi yang ada selalu mengandung 4 unsur dalam peristiwa berita, yaitu:
peristiwa merupakan perubahan keadaan
peristiwa yang dilaporkan selalu terjadi
peristiwa tersebut dilaporkan manusia
peristiwa tersebut berkaitan dengan kepentingan dan minat masyarakat.
Kriteria berita yang baik
Akurasi, kaidah-kaidah penulisan berita dalam pengertian modern, yaitu laporan harus bersifat faktual, akurasi objektif dan berimbang. Sebagai penjabaran akurasi, maka muncul formula 5W + H (What, Who, When, Where, Why, dan How). Ada tambahan 1S (save), keamanan, baik bagi penulisnya ataupun bagi perusahaan pers dimana wartawan bernaung.
Objektif, berita harus merupakan laporan faktual tentang suatu peristiwa seperti apa adanya, tetapi tentu saja sejauh hal ini dimungkinkan, sebab wartawan pun memiliki keterbatasan. Untuk mengejar objektifitas ini kemudian muncul laporan komprehensif dan laporan investigatif.
Berimbang (balanced), berita adalah laporan yang objektif termasuk tidak memihak kepentingan kelompok tertentu. Sifat berimbang ini perlu dijaga agar berita tidak menyesatkan pembaca dan tidak digugat oleh pihak yang merasa dirinya dirugikan.
Tujuan dan manfaat berita dan artikelSecara umum berita maupun artikel adalah bentuk karya tulis yang bermanfaat untuk menyebarkan informasi kepada khalayak ramai yang menggambarkan kegiatan organisasi. Dari dua karya tulis tersebut, masing-masing memiliki kelebihan tersendiri. Sehingga dari tujuan dan manfaat kedua karya tulis itu pun berbeda.
Tujuan dan manfaat berita adalah menyusun laporan kegiatan perusahaan secara singkat, padat dan atraktif, agar khalayak mengetahui misi perusahaan, atau organisasi. Sementara tujuan dan manfaaat artikel itu sendiri merupakan karya tulis menggambarkan kegiatan organisasi atau perusahaan serta ditulis secara lengkap, padat dan menarik. Artikel biasa dijadikan alat propoganda, agar khalayak menarik dan berminat untuk mengetahui produk perusahaan atau organisasi.
Unsur - unsur penentu nilai beritaAda 10 unsur yang menentukan besar kecilnya nilai berita suatu peristiwa, yaitu aktualitas (timeliness) kedekatan (proximity) hal baru (novelty), dampak (conseguence), konflik (conflict), ketegangan (suspence), kemanusiawian (human interest) kejahatan dan seks.
Struktur dan bentuk-bentuk beritaUntuk menyusun berita atau artikel, maka terlebih dahulu penulis mengetahui tahapan persiapan menulis berita atau artikel.
Pahami masalah
Kumpulkan bahan
Seleksi bahan
Tentukan tema pokok/ide cerita
Tentukan urutan logis (judul, lead, badan berita dan penutup (ending).
Setelah tahapan, judul mengandung pengertian-pengertian 2-5 kata yang disajikan secara ringkas serta mengasosiasikan dengan sesuatu yang langsung bisa diingat pembaca. Lead adalah 2 kalimat hingga 3 kalimat yang mengintisarikan berita atau artikel sehingga dengan membaca lead, pembaca menarik untuk membacanya. Badan berita atau tubuh berita, adalah berisi sajian secara lengkap dari bahan yang akan ditulis. Sedangkan ending atau penutup, berisi beberapa kalimat yang menyimpulkan dari berita atau artikel. Biasanya ending atau penutup pada artikel, selalu berisi saran, solusi maupun rekomendasi untuk pembaca.
Bentuk berita dan artikel terdiri dari 3, masing-masing : bentuk beraturan, piramida dan piramida terbalik. Dari tiga bentuk tersebut, bentuk beraturan dan piramid terbalik yang sering digunakan.
Dari fungsi dan manfaat bentuk itu , memiliki kelebihan masing-masing. Bentuk piramida terbalik misalnya, sering digunakan media cetak (harian) dan elektronik, karena dengan bentuk itu, penulis menuliskan laporan dengan mengutamakan hal yang terpenting. Cara itu menguntungkan, sebab akan mempermudah tim editing dalam melakukan pemotongan kata atau kalimat apabila dead line waktu sangat singkat, sehingga bentuk piramida terbalik digunakan media cetak harian yang waktu dead linenya cukup singkat dan terbatas.Lain halnya dengan bentuk, beraturan. Bentuk ini digunakan penulis dengan tanpa melihat hal terpenting namun, penulis cukup menulis sesuai apa yang dikehendakinya. Sehingga bentuk beraturan sangat tepat digunakan dalam menyusun artikel, karenanya bentuk itu lazim digunakan media cetak majalah dan tabloid yang memiliki dead line yang panjang (seminggu, dua minggu, sebulan maupun triwulan).
Cara Membuat Lead
Selalu dalam suatu berita terdapat kalimat awal atau yang biasa disebut lead. Sesaat setelah mendapatkan data, wartawan menuliskan laporan tadi sehingga membentuk suatu berita.
Tapi, disinilah masalah baru akan muncul. Wartawan sering mengalami kesulitan dalam menulis sebuah lead. Bagaimana cara mengatasi hal ini? Apakah kita abaikan suatu lead ini sehingga berita kita hanya seperti laporan kejahatan yang masuk di kantor polisi? Perlukah lead ini dibuat wartawan?

Makalah ini disajikan dalam acara Diklat Jurnalistik Ancab Waru IPNU-IPPNU, 24 Juni 2007 di Yayasan AMANU Waru.

Rabu, 27 Juni 2007

Tebar Salam bagi Ilmu

Semoga ilmu yang kita pelajari ini bisa bermanfaat bagi semua orang dan mendapat ridho dari Tuhan.