1. MBAH
SULAIMAN
Alkisah,
Konon asal mula desa Tambaksumur dulu adalah sebuah rawa dan lautan, pada suatu
hari datanglah seorang sakti, digdaya dan ma’rifat billah yang bernama Sulaiman
beliau menguruk rawa tersebut dengan memanggul sendiri tanah untuk dibuat
menguruk rawa tersebut yang sampai akhirnya jadilah sebuah desa yang kemudian
dinamakan Tambaksumur, karena dulunya rawa tersebut sangat luas dan
berlubang-lubang sangat dalam layaknya sumur sehingga akhirnya dinamakan desa
Tambaksumur dan dalam perjalanan waktu desa tersebut dijuluki “ Tambak Tani “
karena tanahnya sangat subur dan hasil panennya sanagt melimpah. Konon kalau
desa Tambaksumur sudah panen padi, maka sudah dapat dipastikan harga beras
dikecamatan Waru akan mengalami penurunan harga, karena saking melimpahnya
panen didesa tersebut. Beliau “ Sulaiaman “ dijuluki oleh masyarakat
Tambaksumur dengan julukan Gembong
Sulaiman atau Kik Leng karena beliaulah cikal bakal terbentuknya Desa
Tambaksumur dan beliau mempunyai khadam yang mengabdi pada beliau yaitu
seekor Jin Kingkong.
Pernah
suatu hari KH. M. Chusaini (ayahanda ustad Munir Alba nara sumber tulisan ini) bertapa
disana selama 7 hari 7 malam untuk mencari tahu tentang sejarah Mbah Zainal
Abidin karena beliau ditugasi oleh KH. Idris dari Jemur Ngawinan selaku ketua
Bani Zainal Abidin untuk tugas tersebut, dari hari pertama sampai hari ke enam
banyak rintangan yang menghalang diantaranya adalah amukan dari jin kingkong
tersebut karena ia merasa terganggu dan pada puncaknya beliau KH. M. Chusaini
dilempar sejauh 10 m dan Alhamdulillah masih bisa selamat dan akhirnya
terkabullah apa yang dinginkan yaitu mendapat jawaban dari Mbah Zainal Abidin
bahwa beliau wafat pada
tanggal 24 Dzulhijjah 1269 H. pada usia 105 tahun yang sampai sekarang
dijadikan patokan bahwa untuk memperingati Haulnya adalah pada bulan tersebut (
akhir Dzulhijjah – Awal Muharrom ). Beliau Mbah Sulaiman dimakamkan di makam kembar (
yang Timur ) sebelah selatan desa Tambaksumur atau tepatnya disebelah utaranya
Balai Desa Tambaksumur.
Alkisah, Mbah
Kertoyoso adalah saudara Mbah Rejopalwono, beliau adalah seorang Pendekar sakti
mandraguna, beliau yang menciptakan Bangsal ( semacam Sendratari / tempat
pewayangan ) yang berada di area Yayasan Roudlotul Ilmi ( MINU-SMP ) , sama
seperti Mbah Rejopalwono beliau juga membuat Bangsal tersebut sekali ucap “
jadi “ maka jadilah, konon saking tergesah-gesahnya pembuatan Bangsal yang
entah diambil dari mana, walhasil bangunan Bangsal tersebut pembuatannya
dibungkus dengan kain ( di bangkel ) dan salah satu tiang penyangga Bangsal tersebut
jatuh didesa Doyong Tropodo. Pada waktu itu seluruh masyarakat Tropodo
digegerkan dengan adanya tiang tersebut yang wujud dengan tiba-tiba, akhirnya
masyarakat sekitar mencari tahu kira-kira Tiang milik siapa ini dan akhirnya
diketahui bahwa Tiang tersebut adalah milik Bangsal di Tambaksumur karena
setelah dicocokkan ternyata sama dengan Tiang bangunan Bangsal itu yang memang
hilang satu.dan alhasil pada waktu itu tanah yang kejatuhan Tiang tersebut
menjadi tanah tak bertuan karena
masyarakat Doyong tidak mau mengakuinya dan Tambaksumurpun merasa tidak
mempunyai tanah disana, akhirnya tanah tersebut mangkrak dalam waktu yang lama.
2. BIOGRAFI
MBAH KENDURUAN
Nama
asli :
Mbah Sajidin
Nama
panggilan :
Mbah Jidin
Nama
julukan :
Mbah Kenduruan
Tempat
lahir :
Desa Karang Geneng Kec. Kenduruan Kab. Tuban
Tanggal
lahir :
01 januari 1575 M atau
19 romadlon 982 H ( sabtu pon )
Tanggal
wafat : 25 Januari 1653 M atau
25 Shofar 1063 h ( sabtu pahing )
U s
i a :
78 th ( masehi ) atau 81 th ( hijriyah )
Nama
istri :
Nyai Wasithoh dari Mataram Kraton
Nama
ibu :
Nyai Nadzimah dari Ploso Nganjuk
Nama ayah : K.
Abd. Hadi dari Dusun Jamprong Desa Karang Geneng Kecamatan Kenduruan
Kab. Tuban
·
Beliau keturunan Sunan Gunung Jati dari putranya
yang bernama Nyi Ratu Winaon
·
Beliau dimakamkan di Tuban
Mbah
Kenduruan hidup semasa VOC berkuasa pada tahun 1602 M, pada umur 50 tahun beliau dikejar-kejar oleh
VOC dan lari ke Tambaksumur dan mendirikan pondok pesantren disini ( sekarang
tanah milik Kyai Mas Ubaidah) , beliau menyebarkan islam di Tambaksumur selama
28 tahun
(
Nara sumber HM. Chusaini Th., 18 Pebruari 2005 )
3. BIOGRAFI
MBAH ZAINAL ABIDIN
Diceritakan pada abad ke-12, tahun 1164 H. di Desa
Tambaksumur Waru Sidoarjo berdiam seorang ulama' bernama Kyai Zainal Abidin
dengan istrinya Nyai Ummu Kulsum binti Kyai Syarif Ampel Surabaya.
Beliau menyebarkan ilmu dan agama sangat gigih,
membangun pondok pesantren dengan memotong kayu sendiri, mengambil batu untuk
bancik dari hutan dibawa sendiri lewat sungai Gedongan, kemudian pondok ini
dipindah ke desa Sono Buduran Sidoarjo.
Pondok pesantren Sono ini termasuk pondok pesantren
terbesar di Jawa pada saat itu. Dari pondok inilah mulai ada Tasrifan
yang disebut dengan Tasrifan Sono,
kemudian dikembangkan oleh ulama' besar yaitu Kyai Ma'shum Jombang dan disebut Sorof Jombang yang
sekarang dipakai sebagai standart sorof diseluruh pondok pesantren se Indonesia.
DR. A. Nashir dari Lembaga Bahasa Arab Madrosatul
Alsun Sidoarjo berkata bahwa diseluruh dunia ini tidak ada sorof kecuali di Indonesia.
Diantara ulama' besar alumni pondok pesantren Sono adalah Kyai Ma'shum Dunglu dan Kyai Hasyim
Asy'ari pernah ikut ngaji disana ( pondok Sono ) ketika beliau mondok di Panji
Buduran tetangga pondok pesantren Sono.
Kyai Zainal Abidin wafat pada tanggal 24 Dzulhijjah
1269 H. pada usia 105 tahun dan dimakamkan di sebelah utara Balai Desa
Tambaksumur ( sebelah timur jalan utama desa )
Silsilah
kebawah Kyai Zainal Abidin + Nyai Ummu Kulsum
(
beliau mempunyai 6 putra )
1.
Nyai Ashfiyah + Kyai Muhayyin
Kyai
Abd. Mansur, Nyai Azizah, Kyai Ibrohim, K. Mahalli, Kyai Zarkasi, Nyai
Khotimah, Nyai Azkiyah, Nyai Asiah, Kyai Ma’shum ( Sono Buduran )
2. Nyai
Akhsinah + K. Jawahir
Kyai
Abd. Karim, Nyai Dewi, Kyai Idris (Ngawinan), K. A. Qohar (
3. Kyai
Ustadz +
Nyai
Khofsah, Nyai Nafisah, Nyai Mardiyah, Kyai Sirojul Munir, Nyai Muhsinah, Nyai
Zubaidah, Kyai Mas Syech, Kyai Mas Ubaidah
4. Nyai
Rofi'ah + Kyai Rajiman
Kyai
Muallim, Nyai Marhamah, Nyai Murthosiah, Nyai Masfufah, Kyai Ilyas, Kyai
Marqidin, Kyai Dhohir, Kyai Markiyo, Kyai Tholhah, KH. Abd. Hamid, K. HM.
Chusaini, Abdulloh Munir Alba
5. Nyai
Hanifah + Kyai Mad Anom
Kyai
Ali, Nyai Junah, Kyai Hasbulloh, Nyai Khasiyah, Nyai Ruqoyyah, Nyai Afiyah,
Nyai Nafisah, KH. Moh. Alwi
6. Nyai
Mu'thosimah
Nyai
Aminah, Kyai Amri, Kyai A. Syukur, Kyai Abd. Shomad, Kyai Zayadi + H. Yunus (
Tambaksawah)
Silsilah
keatas Kyai Zainal Abidin + Nyai Ummu Kulsum
·
Kyai Zainal Abidin :
Kyai Ja'duddin, Mbah Keduruhan, Raden Ilat-ilat,
Sultan Minangkabau
·
Nyai Ummu Kulsum :
Nyai
Sani'ah, Kyai Amir Qosim, K. Badaruddin, Santri Ula, Nyai Kanigoro, R. Chotib
Semendi, Pangeran Selarong, Pangeran Bawono, Raden Adi Wiryo, R.
Kenongo/Pengging, Raden Putrihandayaningrat, Pangeran Kartawijaya
4. MBAH MARHABAN
Alkisah, penemuan makam beliau adalah
bermula dari peristiwa adanya seorang penggembala kerbau yang mengembala di
area pekarangan ( yang sekarang milik HM. Yahya alm. RT. 02 ) pada waktu itu
sang penggembala dan kerbaunya tidak bisa pergi dari area tersebut. Akhirnya
peristiwa ini disampaikan pada Kyai
Imam Hambali, tak selang lama beliau melakukan istikhoroh untuk mencari tahu
apa gerangan yang terjadi dan hasilnya adalah ditemukan seberkas cahaya yang
bersinar amat terang dari lokasi tersebut sampai tembus ke Gude’an Musholla
kyai imam Hambali dan ternyata sinar tersebut adalah berasal dari sebuah makam
tua yang tak bernisan. Berulang kali istikhoroh dilakukan untuk meyakinkan diri
dan akhirnya didapatlah jawaban bahwa makam tersebut adalah milik Mbah
Marhaban, beliau adalah tokoh agama yang amat alim dan sakti berasal dari
Madura dan beliau terdampar di Tambaksumur dengan menaiki seekor ikan.
5. MBAH MONCOL / PUSPONDRIYO
Konon diceritakan kala itu Desa Tambaksumur didatangi oleh seorang
Pendekar yang sakti mandraguna dari Kediri, dia menantang seluruh pendekar yang
ada untuk bertarung dan mengalahkannya, akan tetapi semua pendekar yang
menjajal ilmunya tidak ada satupun yang mampu mengalahkannya. Akhirnya
datanglah seorang gagah, tegap dan tinggi besar bernama Puspondriyo untuk
mencoba mengadu ilmu dengan pendekar tersebut dan walhasil Pendekar yang
sombong itu mengaku kalah dan bertekuk lutut dengan hanya dipegang tangannya
oleh Puspondriyo terkelupaslah kulit sang Pendekar. Dari kisah ini, maka ada
semacam unen-unen “ Barang siapa yang bertempat tinggal di Tambaksumur dengan
sombong dan congkak, maka dia tidak
akan kerasan atau tidak berumur panjang “. Atas peristiwa tersebut beliau
dijuluki Mbah Moncol, makamnya sangat berbeda dengan makam lainnya karena
bentuknya yang sangat panjang dan menceng, makam tersebut berada di sebelah
Utara rumah HM. Sufyan
6. MBAH REJO
PALWONO
Alkisah, beliau adalah seorang Ulama’ yang amat alim, konon
beliau hidup sebelum Sunan Ampel, beliaulah yang menciptakan Masjid Da’watul
Falah yang dulu bernama Langgar Gede
dengan sekali ucap “ Jadi “, maka jadilah Langgar Gede tersebut. Seiring dengan
perkembangan zaman maka langgar Gede tersebut dibongkar total pada tahun 1983
dengan Pemborong Bapak Kaslan Dari Malang selaras dengan adanya Perumahan PT.
Pondok Tjandra Indah, maka Langgar Gede tersebut berubahlah menjadi Masjid
Da’watul Falah, kemudian pada tahun 2005 masjid dibangun lagi menjadi 2 lantai
dan ditambah dengan Aula dan Parkir dan sampai saat ini Pembangunan Masjid
Tahap ke III yang digawangi oleh Bapak H. Umar Said masih berlangsung dan
Alhamdulillah pada tanggal 04 Desember 2011 M. / 08 Muharrom 1433 H. Masjid
Da’watul Falah telah diresmikan oleh Bapak KH. Musthofa Bisri ( Gus Mus ) Rois
Syuriah PBNU dari Rembang Jawa
Tengah bertepatan dengan Peringatan Haul Mbah Zainal Abidin Ke 164 tahun, Haul Sesepuh Desa Tambaksumur dan Tahun
Baru Islam 01 Muharrom 1433 H. Makam
Mbah Rejo Palwono berada di dalam masjid sebelah Utara Mihrob di depan tiang
paling Barat
7. MBAH KERTOYOSO
Konon
salah satu keistimewaan Bangsal adalah tempat yang sangat keramat, masyarakat
Tambaksumur dan sekitarnya pada waktu itu kalau punya hajatan harus mampir dulu
di Bangsal tersebut, kalau tidak, maka acaranya akan berantakan, kalau acara
kemanten misalnya harus melewati atau mengitari Bangsal itu karena kalau tidak,
maka rumah tangganya tidak akan langgeng.
Mbah
Kertoyoso terkenal dengan julukan Mbah
Bangsal, beliau mengeluarkan sabdo “ Selama Bangsal ini
masih ada, maka tidak akan satu orangpun yang bukan penduduk Tambaksumur akan
kerasan tinggal disini “, seiring dengan perkembangan zaman maka hilanglah
situs bangunan Bangsal dan kini bisa
kita lihat betapa banyaknya penduduk luar daerah yang mendiami dan
kerasan tinggal di Tambaksumur. Adapun letak makam Mbah Bangsal adalah di Area
Parkir Masjid sebelah Timur. Wallahu
a’lam. (bagi pembaca yang pernah mendengar atau mengetahui cerita tentang sesepuh desa Tambaksumur Waru sidoarjo ini mohon kiranya memberikan komentarnya di postingan ini, terima kasih - narasi n foto : Yupiter S)
14 komentar:
Cak Sulifan,
Assalamualaikum,
Saya Faiz bin Idris bin Nur Ngawinan, mohon ijin untuk mengambil data sampeyan untuk Referensi
Silsilah Bani Jawahir Ngawinan
Terimakasih
M. Faiz
Jemur Ngawinan
Assalamualaikum, terimakasih atas tulisannya, ada yang nganjal sedikit, foto petilasan mbah rejo palwono sama mbah kertoyoso kok pakek makamnya syekh jamaludin, tolong cari situs yang tepat, mungkin munir tau posisinya, tambahan : tolong cari biografinya syekh jamaludin biar lengkap biar tambak sumur ok,
Wassalam
Haji ali tb.sumur
Lanjutkan.saya suka lihat biografix walaupun saya bukan orang tambak sumur tp saya salut dg orang2 dulux
Sekedar pingin tau cak munir
Kyai imam hambali ayahanda kyai ubaid/kyai hasyim itu bukanya termasuk keturunan mbah zainal abidin jg ya?
Sekedar pingin tau cak munir
Kyai imam hambali ayahanda kyai ubaid/kyai hasyim itu bukanya termasuk keturunan mbah zainal abidin jg ya?
Silsilah pendiri desa Tambak Sumur & para kiyainya gmn klu di pasang di Balai Desa. Biar masyarakat tau ttg sejarah desa Tambak Sumur. Tks
Silsilah pendiri desa Tambak Sumur & para kiyainya gmn klu di pasang di Balai Desa. Biar masyarakat tau ttg sejarah desa Tambak Sumur. Tks
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
Mohon maaf pak Yupiter Sullifan. Dalam menulis sejarah ataupun biografi seyogyanya mengambil informasi dari banyak sumber bukan hanya dari satu sumber saja, baik berupa wawancara atau tulisan, sehingga validitas dan obyektifitasnya bisa dipertanggungjawabkan. Ada buku Silsilah Bani Zainal Abidin yg diterbitkan resmi oleh Keluarga Besar Bani Zainal Abidin yg sejak dulu dijadikan pegangan, yang walaupun bukan kitab suci, tapi sudah disepakati keabsahannya.
Benar juga sich dan itu harus,biar akurat & tdk melenceng dr sejarah/biografi yg sesungguhnya
Nggih abah Maslihan, mohon bila ada buku yg dimaksud ada dan bisa dipinjam untuk mengembangkanm tulisan saya ini. Ngapunten saderenge.
Bajingan ikut nimbrung
Maaf abah apakah buku tersebut masih ada hingga sekarang? Dan apakah bisa di akses?
Maaf sesepuh tambak sumur,kalau boleh tau keturunan nya Mbah sajiddin itu siapa saja?
Posting Komentar