Sabtu, 09 November 2013
Senin, 28 Januari 2013
Drs. Amiruddin, M.Pd.I, Andalan Cabang Sidoarjo: Upgrade Skill Pembina Pramuka
![]() |
Drs. Amiruddin, M.Pd.I |
Kegiatan
pramuka yang selama ini diajarkan di sekolah-sekolah ke anak didiknya seolah
hanya berlatih tepuk tangan, menyanyi dan tali temali. Anggapan yang demikian
ini kerap mengakibatkan penolakan orang tua siswa bila anaknya minta ijin
mengikuti kegiatan kepramukaan.
Dengan
berbagai macam dalih, orang tua seringkali melarang anaknya untuk ikut
aktif berlatih pramuka karena mengikuti
kegiatan pramuka tiada guna manfaatnya. Secara fakta, ada sebagian Pembina
pramuka yang hanya sekedar mengajarkan ke adik-adik bimbingannya menyanyi,
tepuk tangan dan tali temali. Materi kegiatan yang monoton dan tidak mengikuti
perkembangan jaman atau tidak up to date
inilah yang menjadikan kegiatan pramuka perlahan-lahan mulai ditinggal
peminatnya.
Banyak
faktor yang melatarbelakangi tapi ada satu hal yang patut dicermati dan diberi
perhatian khusus yakni kemampuan Pembina yang langsung berhadapan dengan siswa
atau adik-adiknya. Selama ini, pramuka yang aktif berlatih hingga tingkat
penggalang atau penegak, seringkali menjadi Pembina bagi adik-adiknya di
tingkat siaga.
Materi
yang diberikan ke adik-adik siaga adalah materi yang selama ini mereka terima
dari pembinanya bukan dari pelatihan atau kursus mahir. Karena merasa diri
mampu untuk menularkan pengetahuannya maka mereka berani memberikan pembinaan
pramuka di tingkat siaga.
Keadaan
ini ditunjang oleh ketidakpedulian Kamabigus atau Kepala Sekolah yang
bersangkutan terhadap keberadaan kegiatan pramuka di sekolah yang dipimpinnya.
Dan yang terjadi, pembina pramuka ini diangkat tidak dari kalangan pramuka yang
sudah terdidik melainkan asal comot. Guru yang jam mengajarnya kurang,
seringkali ditunjuk sebagai Pembina pramuka.
Kalaupun
dari kalangan pramuka tetapi kalau tidak pernah mengikuti pelatihan atau kursus
mahir maka kemampuan kepramukaannya tidak akan berkembang. Apalagi menjelang
kurikulum 2013 nanti yang rencananya pramuka masuk menjadi mapel ataupun
ekstrakurikuler yang wajib, tidak semua sekolah akan menjadi gugus depan
(gudep).
Mengingat
kedepannya, pramuka ini akan diadakan akreditasi dan sertifikasi. Akreditasi
ini berhubungan dengan pangkalan dimana pramuka ini ada yakni sekolah sebagai
gugus depan. Serta adanya sertifikasi Pembina, penguasaan ketrampilan
kepramukaan saja belum bisa diakui sebagai Pembina yang professional kalau
belum mendapat pengakuan secara formal dari pengurus kwarnas.
Akreditasi
gudep dan sertifikasi Pembina inipun menggunakan bantuan teknologi canggih atau
berbasis IT. Sehingga diharapkan, sebagai seorang Pembina pramuka bukan sekedar
menguasai ketrampilan kepramukaan saja melainkan juga menguasai IT. Seorang
Pembina pramuka bukan hanya mengajarkan tepuk tangan, menyanyi ataupun tali
temali tetapi juga bisa menghadirkan suatu pembinaan pramuka yang baru. Bisa
menggunakan power point ketika memberikan pembinaan ke adik-adiknya.
Gairah
untuk selalu memperbaiki metode pembinaan pramuka juga harus selalu dilakukan
Pembina. Diantaranya dengan melalui forum musyawarah pembina yang disebut
karang pamitran dan forum musyawarah pelatih yang bernama pitaran pelatih. Juga
yang tak kalah pentingnya yakni dengan melakukan regenerasi pembina dan
pelatih.
Kesemua
upaya ini diharapkan akan bisa meningkatkan minat siswa terhadap kegiatan pramuka
dan lebih efektif serta berdayaguna. YUS
Minggu, 27 Januari 2013
DR. Suparti, Ketua UPBJJ Universitas Terbuka Jember: Master Teacher Konsisten dan Bertujuan Mulia
![]() |
DR. Suparti |
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) akan menerapkan kurikulum baru pada Juni 2013 nanti.
Persiapannya, Kemendikbud melatih 350 ribu master teacher selama 6 bulan. Selama
6 bulan ini dipakai untuk pelatihan-pelatihan dengan menciptakan master teacher.
Tentu saja master teacher ini dipilih beberapa orang berkualifikasi memadai
untuk dijadikan masternya itu.
Kurikulum
2013 ini nanti salah satunya mencakup rencana menerapkan konsep master teachers
(semacam Guru Master atau bisa juga Guru Utama). Master teachers inilah yang
akan menjadi ujung tombak Kemdikbud dalam melatih guru-guru agar siap
menjalankan kurikulum baru tersebut.
Guru-guru
berprestasi dan memiliki skill atau kemampuan mengajar yang baik akan dilatih
terlebih dahulu untuk kemudian menyampaikan ilmu yang didapat kepada guru yang
lain.
Mengapa ada master teacher? Kurikulum baru ini menggunakan scientific approach, mengutamakan kemampuan bertanya dan nalar menjadi proses penting, obyek pengamatannya adalah fenomena alam dan fenomena sosial. Nilai yang ditanamkan dalam kurikulum ini adalah nilai jujur, disiplin, bersih, kecintaan terhadap lingkungan, dan nilai ke-Indonesiaan.
Jika konsep tersebut benar diterapkan, untuk melatih guru nantinya tidak lagi bergantung pada kalangan perguruan tinggi. Tetapi, guru akan dilatih oleh guru-guru sendiri yang disebut master teacher. Master teacher, adalah guru yang dianggap memiliki kelebihan di atas rata-rata guru lainnya, antara lain dalam bentuk wawasan, pengetahuan, prestasi dan lain-lain.
Mengapa ada master teacher? Kurikulum baru ini menggunakan scientific approach, mengutamakan kemampuan bertanya dan nalar menjadi proses penting, obyek pengamatannya adalah fenomena alam dan fenomena sosial. Nilai yang ditanamkan dalam kurikulum ini adalah nilai jujur, disiplin, bersih, kecintaan terhadap lingkungan, dan nilai ke-Indonesiaan.
Jika konsep tersebut benar diterapkan, untuk melatih guru nantinya tidak lagi bergantung pada kalangan perguruan tinggi. Tetapi, guru akan dilatih oleh guru-guru sendiri yang disebut master teacher. Master teacher, adalah guru yang dianggap memiliki kelebihan di atas rata-rata guru lainnya, antara lain dalam bentuk wawasan, pengetahuan, prestasi dan lain-lain.
Master
teacher nanti diambilkan dari guru, kepala sekolah, atau pengawas yang memiliki
prestasi akademik dan pembelajaran yang bagus. Contohnya para guru teladan atau
mereka yang pernah mendapatkan penghargaan nasional atau internasional. Sehingga,
semua guru terbaik di Indonesia berkesempatan untuk ikut seleksi.
Alangkah
baiknya, sosialisasi tentang master teacher ini harus sampai ke sekolah dan
guru yang ada dipelosok negeri sekalipun. Master teacher tetap harus didisain
dengan benar. Karena dengan adanya master teacher, terbuka peluang bagi guru,
kepala sekolah, pengawas untuk berkompetensi dan dapat mengimplementasikan
langsung kompetensinya. Dengan demikian, gelar dan penghargaan guru teladan,
guru ideal, atau pun guru berprestasi tidak berhenti sebatas penghargaan di
atas kertas. Ataupun sebatas seremonial saja tanpa ada tindak lanjutnya.
Pemanfaatan
kompetensi ini akan sangat bermanfaat bagi guru-guru yang ada di daerah
masing-masing dengan adanya master teacher.
Apalagi,
pada kenyataannya masih banyak guru teladan atau guru berprestasi yang belum
dapat berkiprah langsung karena kendala birokrasi di daerahnya sendiri. Dengan
harapan, seleksi master teachers tentunya benar-benar memperhatikan kompetensi
dan prestasi yang pernah diraih calon peserta, sehingga tujuan utama
dan mulia dibentuknya master teacher dapat tercapai.
Adanya
master teacher dengan melibatkan guru yang kompeten akan sangat mendukung
sistem peningkatan mutu pendidikan. Syaratnya, kesempatan seleksi dibuka
seluas-luasnya bagi setiap guru untuk bisa mengikutinya.
Seleksi
juga benar-benar dilaksanakan secara obyektif, bukan karena faktor “kedekatan”
tertentu atau ‘ada permainan’. Syarat lainnya, harus memperhatikan portofolio
prestasi calon peserta seleksi. Keberadaan master teacher ini juga bakal
menjadikan kualitas pelatihan guru akan lebih baik.
Tujuan Mulia
Setidaknya, master teacher bukan
orang lain bahkan orang asing yang baru saja dikenal oleh guru-guru peserta
pelatihan. Ada kedekatan secara psikologis antara master teacher dengan
guru-guru yang dilatihnya. Guru peserta pelatihan akan lebih leluasa dan enjoy
bertanya atau sharing dengan master teacher yang sesama guru.
Suka duka pengalaman mengajar di
kelas, menghadapi anak dengan berbagai karakter akan dengan mudah
terkomunikasikan dengan baik manakala master teachernya berprofesi sama. Dengan
kata lain, kemampuan intelektual master teacher tidaklah cukup untuk menjadi
pembimbing teman seprofesinya. Ketrampilan berkomunikasi juga harus menjadi
pertimbangan yang matang saat perekrutan master teacher.
Ada tiga hal yang penting dalam
pelatihan guru ini adalah materi pelatihan, target guru yang dilatih, dan
metode pelatihan yang digunakan. Semua materi harus tepat sasaran dan
berdayaguna. Dan sebisa mungkin program ini berkelanjutan bukan sekedar
pelengkap kurikulum baru tapi lebih diperhatikan peningkatan kualiatas diri dan
profesi bagi yang menjalaninya. Salah
satu tujuan konsep master teacher ini adalah untuk menumbuhkan rasa percaya
diri guru, dan memotivasi guru untuk berprestasi.
Sehingga
guru-guru yang akan dipilih untuk mengikuti pelatihan menjadi master teacher
tidak hanya berasal dari kota besar, tetapi juga dari tingkat kabupaten. Adanya
control yang ketat dari Kemendiknas tentang hasil dari pelatihan ini. Yang
nantinya, hasil pelatihan bisa dijadikan jaminan untuk membangun pendidikan
yang lebih baik dan tentu saja untuk tujuan mulia.YUS
Sabtu, 26 Januari 2013
Workshop PTBK MGBK Se-Jatim di WTCe Wonosalam
![]() |
Peserta workshop foto bersama nara sumber dan panitia. (foto:yupiter) |
Sebagai upaya meningkatkan profesionalisme anggota
Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) se-Jawa Timur, MGBK Sidoarjo bekerja
sama dengan STIE Perbanas Surabaya menyelenggarakan workshop.
Workshop tentang Penelitian Tindakan Kelas Bimbingan
Konseling (PTK BK) ini berlangsung di wana wisata Wonosalam Training Center (WTCe)
Wonosalam Jombang berlangsung Jumat-Sabtu, 25-26 Januari 2013. Selain 40
anggota MGBK Sidoarjo, workshop kali ini diikuti oleh perwakilan MGBK seluruh
kabupaten di Jawa Timur.
Sebagai pembicara dan pembimbing dalam workshop PTK
BK ini adalah Dr. Suparti, ketua UPBJJ Universitas Terbuka Jember. “Nara sumber
ini sangatlah kompeten dan ahli di bidang penelitian, terutama karya tulis
ilmiah dan penelitian tindakan kelas,” ungkap Drs. Widjahjono, MM., selaku
ketua MGBK Sidoarjo sekaligus penggagas acara ini pada PENA.
Materi workshop yang diberikan Dr. Suparti, Sistem Penulisan
Karya Ilmiah, Pengembangan Profesi Guru Melalui Karya Tulis Ilmiah dan Menyusun
Proposal Penelitian. Dengan lincah dan komunikatif, Dr. Suparti membawakan
materi serta mengajak peserta workshop untuk menyenangi sekaligus mau
melaksanakan penelitian.
Disela-sela menyajikan materi, peserta diajak
diskusi tentang materi PTK serta berbagi pengalaman di sekolah. Dan sebagai
bentuk ucapan terima kasih atas partisipasi peserta yang berdiskusi dengan nara
sumber, pihak Perbanas memberikan bingkisan.
Selasa, 22 Januari 2013
Terapi SEFT untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
Dorongan untuk belajar pada diri pelajar seringkali naik turun, begitu juga yang dialami siswa-siswi SMAN 1 Panarukan Situbondo. Dari hasil observasi dan penelitian Drs. Achmadi, salah seorang guru BK SMAN 1 Panarukan mendapatkan hasil bahwa delapan dari 159 peserta didiknya kelas XI mengalami penurunan motivasi belajar.
Sebagai seorang konselor, Drs. Achmadi terpanggil untuk memberikan bantuan layanan kepada ke delapan anak didiknya tadi agar motivasi belajarnya kembali tinggi. Achmadi menggunakan terapi SEFT untuk meningkatkan motivasi belajar anak didiknya tadi. Pada tanggal 21 Januari 2013 lalu upaya untuk menerapi delapan anak didiknya dilakukan di ruang PAS.
Dengan bantuan seorang terapis atau SEFTer, Yupiter Sulifan, S.Psi dari Surabaya, Achmadi berhasil membantu anak didiknya untuk membangkitkan motivasi belajarnya. Dengan terapi SEFT dua putaran, kedelapan anak didiknya mengalami ‘pencerahan’. Kebanykan dari anak didik ini mengatakan setelah di terapi selain badan makin segar juga pikiran, perasaan makin lebih baik dari sebelum diterapi.
Sabtu, 19 Januari 2013
Sosialisasi BIDIK MISI 2013 di Smanita
Tahun 2013
ini merupakan tahun pemerataan pendidikan bagi semua warga Negara Indonesia. Bila
beberapa tahun yang lalu, hanya warga yang berekonomi mampu sajalah yang bisa
meneruskan kuliah tapi kini warga yang berada dibawah garis kemiskinan juga
berhak mendapatkan pendidikan yang layak atau kuliah.
Dengan program
BIDIK MISI maka siswa miskin diberi hak yang sama untuk bisa mengenyam
pendidikan di bangku perguruan tinggi negeri. “PTN manapun dan jurusan apapun,
dengan program BIDIK MISI ini siswa miskin bisa memilihnya,” tutur Dessy Dwi
Nikitasari mahasiswa jurusan Sosiologi Unair yang ikut program BIDIK MISI saat
memberikan sosialisasi tentang BIDIK MISI 2013 di SMAN 1 Taman, 19 Januari
2013.
Dessy yang
juga alumni SMAN 1 Taman (Smanita) ini memaparkan kalau program BIDIK MISI
terbuka untuk siswa yang perekonomiannya pas-pasan. “Artinya, total penghasilan
orang tua dibagi jumlah orang yang menjadi tanggungan di rumah itu dan hasilnya
maksimal hanya Rp. 600 ribu,” jelas Dessy sebagai koordinator tim sosialisasi
BIDIK MISI 2013 di Smanita dengan membawa personil enam mahasiswa yang
kesemuanya juga dari program BIDIK MISI.
Dihadapan
sekitar 300 siswa kelas 12 program IPA dan IPS, Dessy juga menjelaskan tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan Universitas Airlangga Surabaya. Jumat, 11 Januari 2013
Cara Bijak Kembalikan Air Ke Alam
Air
adalah sumber kehidupan manusia. Begitu berharganya air hingga ada kelakar,
orang bisa mati kehausan daripada mati kelaparan. Kita dapat hidup 2-3 minggu
tanpa makan tapi hanya 3 hari tanpa air. Semua orang tahu kalau air itu adalah
kebutuhan pokok yang selalu menemani setiap saat.
Dalam
satu hari rata-rata seseorang membutuhkan air bersih sedikitnya 27,7 liter. Kira-kira
1,6 liter digunakan untuk air minum, kemudian 6,8 liter untuk membersihkan
badan, dan sisanya untuk sanitasi dan mempersiapkan masakan sehari-hari. Dari
total berat badan, 65% tubuh manusia adalah air. Sebagian besar air itu
terdapat di darah dan di antara sel-sel tubuh, sedangkan sisanya penting untuk
organ-organ tubuh. Sementara itu, kandungan air dalam otak kita sekitar 90%,
jantung dan paru-paru 79%, otot atau daging 76%, liver 70% bahkan gigi yang
keras sekalipun sebenarnya 10%-nya adalah air.
Fakta lain tentang air diantaranya adalah kurangnya akses terhadap air minum, sanitasi dan rendahnya hygiene menyebabkan penduduk di negara berkembang, terutama anak-anak meninggal setiap tahunnya, lalu pada 10 tahun terakhir, penyakit diare membunuh anak-anak lebih banyak dibandingkan jumlah korban perang dunia II.
Fakta lain tentang air diantaranya adalah kurangnya akses terhadap air minum, sanitasi dan rendahnya hygiene menyebabkan penduduk di negara berkembang, terutama anak-anak meninggal setiap tahunnya, lalu pada 10 tahun terakhir, penyakit diare membunuh anak-anak lebih banyak dibandingkan jumlah korban perang dunia II.
Di
negara Cina, India dan Indonesia jumlah penduduk yang meninggal akibat diare
mencapai 2 kali jumlah penduduk yang meninggal akibat HIV/AIDS. Lain lagi
dengan korban perang di Afrika pada tahun 1998, sekitar 308 ribu penduduk yang
meninggal akibat perang tetapi lebih dari 2 juta penduduk meninggal akibat
penyakit diare. Setiap tahun lebih dari tiga juta orang di dunia meninggal
karena penyakit terkait air.
Sementara
itu studi di Karachi menunjukan bahwa penduduk yang tinggal di suatu daerah
tanpa sanitasi yang memadai dan tidak mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai
hygiene memerlukan dana untuk pengobatan kesehatan sebanyak 6 kali dibandingkan
tinggal di daerah yang memiliki fasilitas sanitasi. Lalu kaum perempuan di
Afrika dan Asia menempuh jarak 6 km dengan berjalan kaki untuk mengambil air dari
sumber. Mereka membawa air tersebut diatas kepala dengan berat rata-rata 20 kg.
Masalah Air
Ekploitasi berlebihan air karena peningkatan populasi maupun penggunaan yang semakin konsumtif /boros. Sejak tahun 1950, secara global penggunaan air telah berlipat sebanyak tiga kali, dua kali lebih cepat dari peningkatan jumlah penduduk. Tinggi muka air tanah di semua benua saat ini telah mencapai titik terendah dalam sejarah. Berkurangnya sumberdaya air diperkirakan akan menjadi tantangan yang paling mendasar bagi keberlanjutan manusia pada abad 21.
Pengerasan tanah, bangunan - bangunan beton, penggundulan hutan dan penggantian hutan alam menjadi hutan industri telah mengurangi pasokan air kedalam tanah ( menjadi air tanah) ini dikarenakan kemampuan menangkap air hutan industri yang homogen jauh lebih kecil daripada hutan alam (heterogen).
Menurunnya kualitas air diantaranya diakibatkan oleh limbah manusia dan industri, limpasan air kota, pupuk kimia air buangan, logam berat dan pestisida meracuni laut kita dan mengkontaminasi sungai dan air tanah. Penyebaran ini sering mencapai jauh dari daerah asalnya karena bahan pencemar terbawa sungai, arus laut dan uap air di udara. Pembakaran bahan bakar fosil yang digunakan untuk menghasilkan energi telah menyebabkan hujan asam mengkontaminasi saluran-saluran air kita.
Ekploitasi berlebihan air karena peningkatan populasi maupun penggunaan yang semakin konsumtif /boros. Sejak tahun 1950, secara global penggunaan air telah berlipat sebanyak tiga kali, dua kali lebih cepat dari peningkatan jumlah penduduk. Tinggi muka air tanah di semua benua saat ini telah mencapai titik terendah dalam sejarah. Berkurangnya sumberdaya air diperkirakan akan menjadi tantangan yang paling mendasar bagi keberlanjutan manusia pada abad 21.
Pengerasan tanah, bangunan - bangunan beton, penggundulan hutan dan penggantian hutan alam menjadi hutan industri telah mengurangi pasokan air kedalam tanah ( menjadi air tanah) ini dikarenakan kemampuan menangkap air hutan industri yang homogen jauh lebih kecil daripada hutan alam (heterogen).
Menurunnya kualitas air diantaranya diakibatkan oleh limbah manusia dan industri, limpasan air kota, pupuk kimia air buangan, logam berat dan pestisida meracuni laut kita dan mengkontaminasi sungai dan air tanah. Penyebaran ini sering mencapai jauh dari daerah asalnya karena bahan pencemar terbawa sungai, arus laut dan uap air di udara. Pembakaran bahan bakar fosil yang digunakan untuk menghasilkan energi telah menyebabkan hujan asam mengkontaminasi saluran-saluran air kita.
Berkurangnya kadar air tanah di sejumlah
wilayah, air sumur
yang terkontaminasi dengan zat-zat yang mempengaruhi kualitas air dan tidak adanya
sumber mata air yang
mengalir dari dalam tanah sehingga sumur menjadi kering dan tidak adanya sumber
mata air ketika
digali untuk membuat sumur.
Kelangkaan air tanah tidak hanya
terjadi di kota-kota besar saja, namun banyak juga daerah-daerah di sejumlah
pedesaan yang kekurangan sumber air bersih, sumber air yang mereka
miliki cenderung berbau dan berwarna kuning. Ada banyak beberapa faktor yang
mempengaruhi kualitas sumber air dirumah kita, seperti lingkungan yang berdekatan
dengan pabrik, sawah, kolam dan kondisi tekstur tanah.
Air tanah adalah air alami
yang kita dapat sangat berbeda dengan sumber air yang telah
melalui proses, jika dilingkungan rumah kita hanya terdapat sumber air yang dialiri
bukan dari sumber air tanah
maka mempergunakannya dengan sangat bijkasana adalah cara yang terbaik.
Munculnya kesadaran diri untuk
membuat sumur resapan untuk memenuhi kebutahan air minum, jika lahan
tidak memungkinkan untuk membuat sumur resapan, hal ini bisa dirundingkan
dengan warga sekitar untuk bersama-sama membuat sumur resapan untuk kepentingan
bersama-sama.
Dengan adanya sumur resapan ini
sangat membantu kita akan kebutuhan air minum. Selain
untuk pemenuhan kebutuhan air minum, juga untuk :
1.
Pelestarian sumber daya air tanah, perbaikan
kualitas lingkungan dan membudayakan kesadaran lingkungan.
2.
Membantu menanggulangi
kekurangan air bersih.
3.
Mengurangi limpasan permukaan (run off)
dan erosi tanah.
Selain tujuan diatas juga banyak
manfaat dari sumur resapan ini, dimana zaman sekarang sangat jarang ditemui
sumur tradisional seperti yang masih dipergunakan di desa-desa. Dimana sumur
resapan adalah salah satu cara konservasi, caranya dengan membuat bangunan
berupa sumur yang berfungsi untuk memasukkan air hujan kedalam
tanah, sehingga mempunyai manfaat untuk menambah jumlah air yang masuk
kedalam tanah sehingga dapat menjaga keseimbangan hidrologi air tanah yang dapat
mencegah intruisi air laut,
mencegah pencemaran air tanah, mempertahankan permukaan air tanah, mencegah
banjir, dan mencegah terjadinya penurunan tanah.
Usaha untuk mengembalikan air ke alam
dengan cara yang bijaksana dan bisa dilakukan semua orang yakni dengan membuat
tempat tampungan air limbah rumah tangga. Teknik yang dipergunakan dengan
membuat sumur yang dasarnya diberi filter dari bahan-bahan alami. Tujuan dari
filter alami ini adalah menyaring air limbah rumah tangga sehingga bahan padat
yang bercampur dengan air tidak turut meresap ke tanah. Dan air yang meresap ke
tanah adalah air bersih. Sedangkan bahan padat yang tertinggal bisa
dimanfaatkan untuk bahan pembuatan kompos.
Adapun susunan filter yang ada
didasar sumur penampung limbah air ini adalah bagian dasar pasir kali, tumpukan
ijuk, batu koral, pecahan genting lalu bagian atas diberi tatanan batu bata.
Jadi kalau dilihat dari atas maka yang terlihat adalah tatanan batu bata.
Setidaknya dengan cara seperti ini kita bisa mengembalikan air tidak dalam
keadaan kotor dan sia-sia tetapi tersaring dan langsung meresap ke tanah.
Water Culture
Water culture diartikan sebagai kepahaman masyarakat sosial tentang masalah pemanfaatan air dan konservasi air yang ada disekitar mereka. Disamping itu juga kepahaman masyarakat terhadap air dan seluruh sumber dan tata air serta perilaku mereka terhadap sumber dan tata air tersebut. Lebih jauh lagi yaitu kepahaman masyarakat tentang keterkaitan antara air dengan ekologi termasuk masalah sosial dan ekonomi. Membudayakan kultur air ini tentunya tidak semudah membalikkan tangan, salah satu proses yang harus terus menerus dikembangkan adalah dimulai dengan pendidikan formal maupun non formal tentang pentingnya air, kegunaan air, pengelolaan air.
Tanpa ada upaya membudayakan kesadaran seluruh masyarakat bahwa air merupakan hal yang sangat penting dan perlu dilindungi dan dijaga dengan metode-metode yang dikuasai masyarakat, maka tidak akan ada satu instansi maupun pemerintah sekuat tenaga apapun yang mampu menyelamatkan air dan seluruh komponen lingkungan terkait, termasuk manusia.
Terakhir, dua sisi air yang sangat bertolak belakang, dibutuhkan untuk kelangsungan kehidupan dan dihindari ketika bencana besar datang adalah salah satu fenomena yang tampak jelas terdapatnya hubungan yang kuat antara air dan kehidupan. Walaupun demikian infrastruktur untuk air semacam hutan, daerah resapan dan daerah lepasan menjadi satu kewajiban untuk dijaga agar kehidupan masih bisa mengalir dengan seimbang.
Water culture diartikan sebagai kepahaman masyarakat sosial tentang masalah pemanfaatan air dan konservasi air yang ada disekitar mereka. Disamping itu juga kepahaman masyarakat terhadap air dan seluruh sumber dan tata air serta perilaku mereka terhadap sumber dan tata air tersebut. Lebih jauh lagi yaitu kepahaman masyarakat tentang keterkaitan antara air dengan ekologi termasuk masalah sosial dan ekonomi. Membudayakan kultur air ini tentunya tidak semudah membalikkan tangan, salah satu proses yang harus terus menerus dikembangkan adalah dimulai dengan pendidikan formal maupun non formal tentang pentingnya air, kegunaan air, pengelolaan air.
Tanpa ada upaya membudayakan kesadaran seluruh masyarakat bahwa air merupakan hal yang sangat penting dan perlu dilindungi dan dijaga dengan metode-metode yang dikuasai masyarakat, maka tidak akan ada satu instansi maupun pemerintah sekuat tenaga apapun yang mampu menyelamatkan air dan seluruh komponen lingkungan terkait, termasuk manusia.
Terakhir, dua sisi air yang sangat bertolak belakang, dibutuhkan untuk kelangsungan kehidupan dan dihindari ketika bencana besar datang adalah salah satu fenomena yang tampak jelas terdapatnya hubungan yang kuat antara air dan kehidupan. Walaupun demikian infrastruktur untuk air semacam hutan, daerah resapan dan daerah lepasan menjadi satu kewajiban untuk dijaga agar kehidupan masih bisa mengalir dengan seimbang.
Kamis, 03 Januari 2013
Banjir Juara di SMANITA
![]() |
Atlet-atlet muda berprestasi SMANITA
bangga dengan sederet prestasinya dibawah bimbingan Drs. H. Subagyo, M.Si.,
kepala SMAN 1 Taman.
|
Kurun waktu Nopember – Desember
2012, SMAN 1 Taman kebanjiran juara. Berbagai prestasi diraih siswa-siswi
SMANITA yang dipimpin Drs. H. Subagyo, M.Si., ini meliputi bidang olahraga,
seni teater, sastra Jerman hingga lomba karya tulis ilmiah.
Diajang Pekan Olahraga Kabupaten
(Porkab) Sidoarjo 2012 yang diselenggarakan tanggal 24 hingga 29 November 2012
dari 3.350 atlet yang bertanding, 13 orang diantaranya adalah pelajar Smanita
yang kesemuanya meraih juara di 10 cabang olahraga dari 27 cabang olahraga yang
dipertandingkan.
Tim Olimpiade Goethe Smanita merajai di Olimpiade Bahasa Jerman se-kabupaten Sidoarjo dan mewakili Sidoarjo di tingkat propinsi dengan hasil 14 besar dari 150 peserta. Di pentas Pekan Seni Pelajar (PSP) Sidoarjo, tim teater Smanita juara 1. Ilmuan-ilmuan muda Smanita juga turut menyumbangkan prestasinya di lomba karya tulis ilmiah (LKTI) JKPKA yakni juara 2 LKTI dan juara 1 Bioassessment dengan pengirim laporan terbanyak.
Tim Olimpiade Goethe Smanita merajai di Olimpiade Bahasa Jerman se-kabupaten Sidoarjo dan mewakili Sidoarjo di tingkat propinsi dengan hasil 14 besar dari 150 peserta. Di pentas Pekan Seni Pelajar (PSP) Sidoarjo, tim teater Smanita juara 1. Ilmuan-ilmuan muda Smanita juga turut menyumbangkan prestasinya di lomba karya tulis ilmiah (LKTI) JKPKA yakni juara 2 LKTI dan juara 1 Bioassessment dengan pengirim laporan terbanyak.
“Potensi yang dimiliki oleh setiap
siswa, wajib untuk dikembangkan. Tentu semua ini dapat dorongan dari sekolah
disamping minat siswa untuk berprestasi. Sekolah sebatas memberikan sarana
prasarana serta dukungan bimbingan motivasi kepada siswa yang berminat untuk
maju berprestasi,” ujar Drs. H. Subagyo, M.Si., kepala SMAN 1 Taman pada PENA. YUS
Rabu, 02 Januari 2013
Kantor UPTD Cabdindik Waru Kebanjiran
![]() |
Halaman kantor UPTD Cabdindik Waru yang selalu terendam air hujan, tamu harus berbasah-basah ketika berkunjung ke kantor ini. |
![]() |
Tumpukan arsip yang bersanding dengan sajadah di mushola demi untuk menyelamatkan data-data pendidikan di wilayah Waru. |
![]() |
Letaknya yang lebih rendah dari jalan raya menjadi salah satu penyebab banjir tahunan ini. (foto-foto:yupiter sulifan) |
Sudah lima (5) tahun terakhir ini kantor UPTD Cabdindik
kecamatan Waru terendam air setiap kali datang musim hujan. Air menggenangi
seluruh ruangan kantor yang beralamat di jalan Berantas Barito Wisma Tropodo
Waru ini dengan ketinggian sebatas mata kaki orang dewasa. Akibatnya, banyak
arsip yang terendam air lalu rusak. “Bila datang hujan siang hari, teman-teman
kantor langsung mengungsikan arsip-arsip ke mushola ini pun sifatnya hanya
sementara karena tinggi ruang mushola sebenarnya sama dengan ruang lainnya hanya
saja bagian pintu diberi tanggul setinggi 10 sentimeter. Terus terang keadaan
ini sangat mengganggu kelancaran tugas-tugas kami dalam melayani masyarakat
pendidikan,” keluh Drs. Moh. Syaiful Rahman, M.Pd., Kepala UPTD Cabdindik Waru
kepada PENA awal bulan Januari.
Sehingga didalam mushola selain terhampar karpet dan sajadah
juga tumpukan map yang berisi arsip-arsip tertata rapi. Banjir tahunan ini bisa
terjadi selama beberapa hari terutama air yang menggenangi seluruh halaman
kantor ini paling lama surutnya. Selain akibat letaknya yang lebih rendah dari
jalan raya juga saluran pembuangan air tidak ada. “Solusinya ya gedung harus
ditinggikan karena kantor ini terkepung bangunan-bangunan baru yang menjulang
tinggi jadi posisinya ditengah-tengah dan terendah,” ujar Moh. Syaiful Rahman. YUS
Langganan:
Postingan (Atom)